LOMBOK – Provinsi NTB masih mengalami kekurangan dokter spesialis. Ini berdasarkan data sementara dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah NTB.
“Benar, terutama selain Kota Mataram. Detailnya harus dikaji, ” ungkap Ketua Divisi IT dan Humas IDI NTB, dr. Wahyu Sulistya Afarah saat dihubungi jurnalis Koranlombok.id, Senin kemarin.
Sementara itu di Kabupaten Bima menurut data IDI tidak ada dokter spesialis sama sekali, sehingga masyarakat cenderung menuju Kota Bima untuk mendapatkan pelayanan dari dokter spesialis.
Sementara untuk pelayanan dokter spesialis apa yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat, namun dirinya masih perlu melakukan pengkajian.
“Ini kajiannya harus update, harus kami diskusikan dulu,” terang Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Mataram itu.
Disamping itu, data sementara IDI NTB Mataram menjadi daerah yang paling banyak jumlah dokter spesialis yakni, 246 orang. Sementara itu di Lombok Timur 49 orang, Lombok Tengah 31 orang, dan Lombok Utara 14 orang. Sedangkan jumlah dokter spesialis di Sumbawa 39 orang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) 58 orang, dan Kota Bima sebanyak 22 orang. Untuk Lombok Barat dan Dompu dalam datanya masih belum diketahui pasti jumlahnya.
Terpisah, Kepala Seksi Pengembangan SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Wahyu Amri Fauzi mengatakan pelayanan dokter spesialis sudah ada di setiap kota atau kabupaten.
“Namun tidak semua jenis spesialis ada di kabupaten atau kota, ” terangnya via ponsel.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB jumlah keseluruhan dokter spesialis adalah sebanyak 478 dokter, dengan rincian Lombok Barat 34 orang, Lombok Tengah 33 orang, Lombok Timur 55 orang, Sumbawa 40 orang. Dompu 13 orang, Bima 18 orang, Sumbawa Barat 10 orang, Lombok Utara 17 orang, Kota Mataram 248 orang, dan Kota Bima 10 orang.
Sementara itu berdasarkan data sistem informasi sumber daya manusia kesehatan (SISDMK) Dinas Kesehatan NTB, dokter spesialis terbanyak adalah spesialis penyakit dalam dan spesialis obstetri dan ginekologi.(ken)