LOMBOK – Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dusun Sade, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut Lombok Tengah, Sanah Adinata mengklarifikasi pengakuan seorang bule asal Republik Ceko yang merasa ditipu saat berkunjung ke Sade. Selain itu, Sanah juga meminta maaf kepada masyarakat karena informasi itu tidak benar.
“Pemandu lokal itu dengan keterbatasan bahasa bermaksud menyambut, dan pada waktu itu Davud (bule asal Republik Ceko) mencecar pertanyaan agak keras dan terjadilah miskomunikasi,” ungkapnya saat dikonfirmasi jurnalis Koranlombok.id, Kamis (22/12) siang.
Selain itu, Sanah mengaku sangat menyayangkan sikap Davud yang mengaku ditipu saat membeli suvenir, padahal disitu ada miskomunikasi karena sang penjual sudah lanjut usia dan tidak mengerti bahasa Inggris. Bahkan dia merasa Davud menganggap penjual lanjut usia ini hanya menggaet empati pengunjung.
“Mulai Selasa kemarin untuk masyarakat yang berjualan di Sade adalah masyarakat umur produktif,” terangnya.
Sanah berharap kedepannya masyarakat yang aktif dalam kegiatan wisata di Dusun Sade diberikan pelatihan agar dapat melayani wisatawan lebih baik dan hal tersebut tidak terulang lagi.
Ia dan masyarakat Sade telah mengklarifikasi tuduhan Davud tersebut melalui video yang diunggah melalui sosial media, dalam video tersebut turut hadir Taufan Rahmadi yang merupakan tokoh pariwisata di NTB.
Diketahui video tersebut juga diunggah dalam postingan akun instagram pribadi Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, dalam keterangan video tersebut Sandi menuliskan bahwa apa yang disampaikan Davud tersebut merupakan hal yang tidak benar.
“Secara tegas saya sampaikan tidak ada penipuan di Desa Sade, Lombok! Ini hanyalah kesalahan persepsi dan komunikasi. Saya akan selalu membela pelaku ekonomi kreatif tanah air demi terciptanya lapangan kerja yang luas,” tulisnya.
Menparekraf juga akan lebih gencar memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM di desa wisata utamanya dalam berbahasa Inggris.(nis)