LOMBOK – Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah menyiapkan langkah baru untuk menindaklanjuti persoalan dihadapi SMPN 6 Jonggat. Dimana sekolah plat merah ini, sampai sekarang minim siswa.
“Kami sudah evaluasi dan dinas mengintervensi secara langsung SMPN 6 Jonggat untuk meningkatkan pelayanan pendidikan di sana,” ungkap Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Lombok Tengah, Lalu Rupawan Jhoni, Selasa (3/1).
SMPN 6 Jonggat yang berada di Desa Labulia memiliki 16 siswa, empat orang siswa duduk bangku Kelas VII, empat orang siswa Kelas VIII dan enam siswa di Kelas IX.
Ditegaskannya, untuk mengatasi hal tersebut, Rupawan mengatakan pemkab melalui Dinas Pendidikan rencanakan SMPN 6 Jonggat sebagai sekolah berasrama atau boarding school yang akan direalisasikan mulai semester genap tahun ajaran 2023.
“Nanti kita akan lihat bagaimana perkembangannya,” katanya
Selain itu, dinas akan berkolaborasi dengan pihak lainnya untuk meninjau kebutuhan sarana dan prasarana serta sistem pembelajaran yang akan diterapkan di asrama nantinya.
Katanya, hampir semua sekolah mengalami penurunan minat peserta didik terutama di tingkat SMP Negeri. Penyebabnya, orangtua baik di Kota ataupun desa yang lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya di pondok pesantren terutama pada saat pandemic covid-19.
“Bisa jadi juga terkait sarana dan prasarana yang dianggap kurang memadai,” pungkasnya.(nis)