LOMBOK – Ariah yang merupakan mertua korban kasus dugaan pembunuhan Pita Suryati, 19 tahun warga Dusun Pondok Komak Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah menyampaikan permohonan maaf kepada orangtua korban dan masyarakat luas. Dirinya tidak menyangka menantunya dibunuh suaminya, ibu dan kakak ipar.
‘’Saya sampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada sumbah (besan, red) yang ada di Serewe, Lombok Timur. Saya juga minta maaf kepada masyarakat yang mengetahui kejadian ini,’’ ucapnya kepada jurnalis Koranlombok.id di depan TKP, Kamis (5/1) pagi tadi.
Sebelumnya kata Ariah, istrinya Sehan yang merupakan tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan ini sama sekali tidak pernah menceritakan bahwa dia ikut terlibat membunuh korban. Demikian juga menantunya Sarman dan suami dari korban yang merupakan anaknya, Muhammad Rijal.
‘’Tidak pernah cerita apapun ke saya sebelum dibawa sama polisi,’’ ungkapnya.
Menurut Ariah, selama ini menantunya dikenal jarang bergaul dengan keluarga dan warga sekitar rumah. Lebih banyak berdiam diri di dalam kamar sambil memainkan HP.
‘’Kalau diminta buat kopi pasti dibuatkan, sering juga bersih rumah tapi setelah itu masuk kamar lagi,’’ ceritanya.
‘’Pada saat kejadian saya lagi di hutan,’’ sambungnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Lantan, Erwandi juga mengaku terkejut dalam peristiwa ini. Apalagi terungkap bahwa korban tidak bunuh diri melainkan dibunuh oleh suami, mertua dan kakak. Namun menurut kades, korban menurut informasi memang jarang berbaur dengan warga sekitar. Begitu juga jika belanja ke kios.
‘’Adik iparnya yang disuru belikan, dia (korban, red) menunggu dari kejauhan,’’ cerita Kades Lantan.(ais)