Diduga Serangan Jantung, Pimpinan Sangkep Madye Tutup Usia

oleh -895 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO KORANLOMBOK.ID Tokoh Adat Sasak dan pejabat Pemerintah Lombok Tengah saat berlangsung musyawarah Sangkep Warige di Desa Ende, Rabu siang (11/1/2023).

LOMBOK – Diduga karena serangan jantung Pimpinan Sangkep Madye untuk penentuan jadwal bau nyale atau tangkap cacing laut, Lalu Saladin meninggal dunia, Rabu siang (11/1/2023). Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, H Lendek Jayadi yang dihubungi jurnalis Koranlombok.id membenarkan berita duka ini.

“Tadi pagi beliau yang pimpin sangkep madye atau sangkep terbatas sekitar pukul 08.30 Wita,” terang Lendek via ponsel.

Baca Juga  FIF Group Cabang Praya Meriahkan HUT RI Bersama Masyarakat Serengat

Informasi yang diterima Lendek, Lalu Saladin diduga mengalami serangan jantung. Awal mula orang di lokasi acara beranggapan Lalu Saladin mengantuk, ternyata serangan jantung.

“Beliau memang ada riwayat jantung,” ungkapnya.

Lendek menceritakan, Lalu Saladin awalnya sempat dilarikan ke puskesmas. Namun nyawa tidak tertolong. Dia menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit.

“Kurang jelas tadi, apakah di Puskesmas atau RS Mandalika,” katanya.

Baca Juga  WWF di Bali, Berikut yang Dipertanyakan BEM Unram

 

Sementara, bau nyale telah ditetapkan akan diselenggarakan tanggal 10 – 11 Februari 2023. Keputusan disampaikan dalam prosesi adat Sangkep Warige Madye yang berlangsung di Desa Wisata Ende, Kecamatan Pujut.

“Alhamdulillah acara sangkep warige madye telah selesai,” ungkap Wakil Bupati Lombok Tengah, H.M. Nursiah yang hadir di lokasi.

Dijelaskan wabup, wisatawan mancanegara tertarik dengan budaya dan adat istiadat dalam prosesi acara bau nyale. Sehingga wabup berharap semua pihak dan masyarakat untuk turut mendukung acara tersebut.

Baca Juga  Ratusan Karyawan Bandara di Lombok Akan Mogok Kerja

 

Salah satu tokoh majelis adat sasak, Agus Faturahman

mengatakan waktu bau nyale ditentukan oleh penanggalan sasak yang mengacu kepada pergerakan bintang sama halnya dengan kalender Jawa dan Sunda.

“Bau nyale ditetapkan setiap tanggal 20 bulan 10 penanggalan Sasak,” jelasnya.(nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Memberikan informasi Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.