Bupati Pathul Tegaskan, Tidak Pernah Intervensi Kades Soal Nama Jembatan 459

oleh -718 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID Bupati Lombok Tengah, HL. Pathul Bahri didampingi Kadis PUPR NTB, Ketua DPRD Loteng M. Tauhid dan pejabat lain saat memotong pita tanda diresmikan jembatan Lantan 459, Jumat (13/1/2023).

LOMBOK – Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri akhirnya angkat bicara soal munculnnya statement dari Ketua Tim Pemenangan Maiq-Meres, Hasan Masad yang disampaikan di Koranlombok.id.

Pathul menegaskan, dirinya tidak pernah mengintervensi kepala desa ataupun masyarakat untuk nama jembatan ada simbol nomor 459. Nama itu muncul berdasarkan hasil rapat yang dilakukan oleh Pemdes Lantan sebagai bentuk terimakasih akan tetapi dirinya tidak persoalkan kalaupun harus diubah.

“Saya ditelpon pak Kades bahwa akan ada peresmian jembatan, saya tanya apa namanya, Kades bilang namanya Jembatan 459 berdasarkan jari tangan yang saya miliki, itu katanya berdasarkan keputusan rapat,” kata Pathul dalam keterangan resmi yang diterima Koranlombok.id, Sabtu mala mini (14/1/2023).

Baca Juga  Hari Ini Batas Pengunduran Diri Guru Madrasah Nyaleg

Disampaikan bupati, apapun nama jembatan itu dirinya tak persoalkan namun hakekat dari keberadaan jembatan itu adalah sebagai sarana transportasi penghubung masyarakat di tiga desa. Pemerintah daerah berharap jembatan tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, pendidikan, kesehatan dan pertanian.

Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah, L. Firman Wijaya juga turut meluruskan statement Hasan Masad. Firman menegaskan, pemberian nama jembatan Lantan 459 di Kecamatan Batukliang Utara diinisiasi oleh Pemerintah Desa Lantan.

Baca Juga  Oknum Perawat dari Desa Barabali Dilaporkan ke Polisi

“Itu berdasarkan hasil kesepakatan bersama masyarakat Desa Lantan. Pemerintah Daerah tidak memaksakan kehendak untuk nama jembatan diganti. Pak Bupati tidak mempersoalkan kalau memang harus diganti,” tegas Sekda dalam keterangan resminya.

Yang paling penting menurut Sekda, adalah fungsi dan manfaat jembatan itu sendiri untuk akses ekonomi pendidikan dan pertanian serta akses penghubung antar masyarakat satu dengan masyarakat lainnya di Desa Aik Darek, Lantan dan Selebung.

Baca Juga  IWAPI Lombok Tengah Santuni 100 Anak Yatim

Alhamdulillah yang penting harapan dan keinginan serta mimpi masyarakat ingin punya jembatan yang layak pakai terwujud,” katanya.

Terpisah, Kades Lantan, Erwandi menegaskan, pemberian nama jembatan 459 atas kesepakatan rapat dari tiga desa. Hal itu sebagai wujud rasa syukur dan ungkapan terimakasih setinggi tingginya atas kepedulian Bupati Lombok Tengah. Dimana, sudah 26 tahun lamanya masyarakat tiga desa itu bermimpi memiliki jembatan permanen seperti sekarang ini.

“Ini bentuk ungkapan syukur kami,” katanya.(ken)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Memberikan informasi Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.