Data dari Pusat, Indeks Kerukunan di NTB Bawah Nasional

oleh -904 Dilihat
FOTO ARIF JURNALIS KORANLOMBOK.ID Sekda NTB, Kapolda NTB, Ketua MUI NTB, Kepala Kemenag NTB dan pengurus FKUB NTB saat membacakan deklarasi kerukunan, Sabtu (14/1/2023).

LOMBOK – Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama ( Kanwil Kemenag) NTB, H. Zamroni Azis mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka jalan kerukunan dan deklarasi lintas agama dalam rangka Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-77. Adapun tujuan dan harapan Kemenag menyatukan umat beragama agar tetep harmonis. Zamroni berjanji akan bekerja sama dengan semua  unsur yang ada di NTB, bahwa kementerian agama adalah payung bagi semua umat yang ada di daerah ini.

Baca Juga  Densus 88 Geledah Dua Rumah Terduga Teroris di Lobar

 

Zamroni menegaskan juga, di dalam Kementerian Agama baik seluruh ASN dan karyawan tidak boleh ada intoleransi, dan harus tetep merawat moderasi beragama. Namun ditegaskan, jika ditemukan maka akan dipecat oknum tersebut.

“Kalau Menteri Agama tegas dan seluruh jajaran, Kanwil, Kabupaten seluruh Indonesia,  jika ada karyawan-karyawati Kementerian Agama yang intoleran maka tegas dipecat,” kata Zamroni di acara Jalan Kerukunan dan Deklarasi Kerukunan tahun 2023, Sabtu (14/1/2023).

Baca Juga  Ricuh Lagi, Polisi Akan Tutup Peresean Bupati Cup Lombok Tengah

“Kementerian agama,  ASN-kementerian agama menjadi garda terdepan untuk moderasi beragama antar umat untuk interen antara umat beragama untuk saling menghormati,” sambungnya.

Zamroni menyampaikan, berdasarkan data yang diterima Kanwil Kemenag NTB dari pusat bahwa indeks kerukunan NTB berada di bawah nasional, hal ini akan ditindaklanjuti kedepan.

“Kami berkoordinasi dengan Kapolda,  berkoordinasi dengan Pak andrem untuk kami mencoba membangun moderasi beragama dan relawan moderasi beragama,” tuturnya.

 

Sementara itu, Ketua MUI NTB, Prof. Drs. H. Saiful Muslim mengatakan persoalan masyarakat secara keseluruhan terkait dengan agama itu sudah terjaga.

Baca Juga  Pro Kontra SE Menag, Begini Sikap Organisasi Kemahasiswaan di NTB

Tidak bisa kita hindari katanya, namanya politik identitas itu tetapi harus kita batasi. Jangan kemudian yang membuat kita ragu untuk berteman dengan orang lain.  Identitas itu tetap ada orang Islam mesti berteman khusus sesama Islamnya.

“Tetapi bukan berarti kita Apriori dengan yang lain,” tegasnya.(rif)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Memberikan informasi Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.