LOMBOK – Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram, Dra. I Gusti Ayu Adhi Arypatni menegaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Kesehatan dan organisasi perangkat daerah (OPD) lain untuk melakukan sosialisasi pengawasan pangan jajanan seperti,
Chikibul/snack/dragon breath /smoke yang menggunakan nitrogen cair. Selain itu, BPOM NTB juga menindaklanjuti dengan menyasar penjual chikibul yang ada di Kota Mataram.
Diungkapkannya, berdasarkan informasi terdapat tiga penjual namun hanya menemukan satu pedagang di arena Car Free Day di jalan Udayana yang menjual makanan berbahan baku Nitrogen Cair (LN2).
“Jadi karena ingat ada di CFD kami turunkan tim,” terang Adhi Arypatni di kantornya, Senin (16/1/2023).
Selanjutnya, tim BPOM Mataram melakukan inspeksi ke penjual Chikibul untuk mempertanyakan dari mana sumbernya LN2-nya, dan kapan mulai mereka jualan. Dalam pengakuannya, Kepala BPOM Adhi Arypatni dan OPD terkait belum melakukan tindakan terhadap penjual.
Disampaikan untuk sementara waktu berdasarkan hasil rapat BPOM, maka diarahkan kepada Pemerintah Daerah Provinsi NTB untuk menghimbau penjaja/ penjual untuk berhenti berjualan sampai ada mitigasi resiko penggunaan nitrogen cair tersebut.
“Kami langsung berkoordinasi ke Dinas Perdagangan, Dinkes NTB rapat itu sepakat Kadikes akan mengirimkan surat ke dinas kabupaten kota untuk pengawasan di tempat masing-masing,” ceritanya.
Disamping itu, pihak BPOM juga telah melakukan penelusuran di Samator salah satu distributor LN2 di NTB. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari distributor, LN2 tidak diperjual belikan ke penjaja atau pedagang, hanya melayani pembelian ke Denpasar yang juga sumbernya dari Surabaya.
“Jadi tabung mereka kirim ke Denpasar dan sumbernya dari Samator Surabaya,” bebernya.
Alhasil berdasarkan pengakuan dari Semator, produksinya ada di Surabaya sehingga BPOM Mataram belum menemukan data pendukung penyaluran LN2.
“Kami sampai sekarang belum mendapatkan data dukung terkait pembelian itu, apakah benar itu dari Denpasar karena dia di sini memproduksi oksigen, jadi itu pengakuannya. Namun, kami pertanyakan berapa produksi dan dia jual serta proses menjualnya seperti apa,” jelasnya.
Untuk diketahui, Samator merupakan produsen dan distributor gas medis yang ada di NTB. Sedangkan LN2 memiliki sifat inert, tidak berwarna, tidak berbau, tidak memberikan rasa, non corrosive, dan nonflammable (tidak mudah terbakar).
LN2 umum digunakan sebagai cairan kriogenik (digunakan sebagai bahan pembekuan cepat) mengingat titik beku LN2 (-210 °C) dan titik didih LN2 (-195,8 °C) sangat rendah. Efek asap (smoke effect) dan transfer dingin timbul ketika LN2 kontak dengan permukaan dengan suhu ruang dan menguap.
Adapun efek jika terhirup, asfiksia/sesak nafas bentuk yang terhirup adalah gas N2 (terbentuk akibat nitrogen cair bersentuhan dengan permukaan dengan suhu ruang), yang dapat menurunkan kadar oksigen di udara.
Apabila terus menghirup gas nitrogen dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan kematian (kematian dapat terjadi jika diimbangi dengan kadar oksigen yang rendah).
Jika kontak dengan bagian tubuh/kulit : frostbite atau cold burns (kondisi ketika kulit dan jaringan di bawahnya rusak atau mati akibat paparan suhu yang sangat dingin) atau bisa menimbulkan luka melepuh di kulit.
Dan jika tertelan : frostbite atau cold burns pada saluran pencernaan, dan menimbulkan tekanan besar dalam saluran pencernaan (efek dari LN2 berubah menjadi gas dengan volume 700x lipat) yang menyebabkan rupture organ pencernaan.(rif)