LOMBOK – Warga Dusun Awang Asem, Desa Mertak, Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah menolak pembangunan Alfamart di wilayah setempat. Keberadaan ritel modern ini menurut warga mengancam keberlangsungan usaha kios kecil ataupun UMKM.
“Ada penolakan dari masyarakat yang mempunyai usaha kios kecil ataupun UMKM, warga tidak siap bersaing,” ungkap Kepala Desa Mertak, Muhammad Syahnan kepada jurnalis Koranlombok.id, Sabtu (21/1/2023).
Untuk itu, Kades tidak menerbitkan izin domisili terkait pembangunan Alfamart di Dusun Awang Asem. Sementara diungkapkannya, yang menandatangani izin domisili adalah penjabat sementara di Desa Persiapan Awang yang sekaligus Camat Pujut, Lalu Sungkul.
“Saya tidak pernah mengizinkan, pernah saya dicurigai oleh masyarakat tapi setelah saya buktikan baru warga percaya,” ceritanya.
Sementara, Kepala Dusun Awang Asem, Sukardi mengaku tidak pernah ada sosialisasi dari pihak Alfamart dalam pembangunan ini.”Saya juga tanya ke pihak desa persiapan tidak ada begitu juga di Desa Induk,” katanya.
Sukardi mengatakan sejumlah masyarakat sudah membuat surat penolakan terkait pembangunan Alfamart pada 19 Desember 2022. Surat penolakan ditandatangani oleh Kepala Desa Mertak dan lima kepala dusun.
Sedangkan ada kabar bahwa persetujuan pendirian bangunan Alfamart yang ditandatangani oleh Kepala Dusun Awang Kebun yang bukan menjadi kepala wilayah tempat berdirinya swalayan ini dinilai tidak tepat.
“Jelas-jelas letak pembangunan di Dusun Awang Asem, masyarakat menolak tapi saya tidak tahu siapa yang memberikan izin,” ungkap dia.
Salah satu masyarakat yang mewakili kelompok nelayan di Awang sekaligus memiliki usaha kecil, Sudarmono keras menolak pembangunan Alfamart.
“Saya selaku masyarakat yang terdampak, berharap supaya tidak dibangun dulu lah. Kalau sudah maju perkembangan ekonomi wilayah ini baru kita kasih,” katanya.
Dia menyebutkan, jika misalnya pembangunan Alfamart tetap akan dilanjutkan, penolakan masyarakat bisa jadi akan lebih keras daripada sebelumnya.
“Kalau ini terjadi mungkin masyarakat tidak akan lagi masuk ke desa pemekaran, tapi akan ikut ke Desa Induk. Selain itu kita juga akan demo,” ancam Sudarmono.(nis)
Response (1)