Kisah Janda Tua di Jonggat, Hidup dari Hasil Membuat Sapu Lidi

oleh -955 Dilihat
FOTO ANIS JURNALIS KORANLOMBOK.ID Papuk Kepak, 75 tahun warga Desa Bonjeruk, Jonggat Lombok Tengah saat membuat sapu lidi, Rabu (25/1/2023).

SUNGGUH malang hidup Papuk Kepak, 75 tahun warga Dusun Bat Pekan Timuk, Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. Puluhan tahun dia hidup sebatangkara di rumah pagar. Papuk ini hanya mencari biaya hidup dari hasil membuat sapu lidi.

Papuk Kepak menceritakan, dirinya pernah menikah namun telah lama bercerai setelah anak semata wayang baru lahir dan meninggal dunia puluhan tahun silam. Selama ini, Papuk Kepak hanya disibukan dengan urusan membuat sapu lidi. Termasuk tidak lupa menjalankan ibadah salat. Biasanya salat berjamaah di musala yang tidak jauh dari rumahnya.

Baca Juga  Paket Bang-Abah, Direktur Area GNIK NTB Sebut Bakal Menang di Semua Kabupaten Kota

 

 

“Kadang kalau badan terasa enak saya nyapu di musala,” tuturnya kepada media, Rabu (25/1/2023).

Papuk Kepak dalam membuat sapu lidi dibantu oleh tetangganya, sebut saja namanya Idot. Tetangganya ini juga menjadi peternak sapi dan biasa membantu menjualkan sapu lidi.

 

Papuk 75 tahun itu menuturkan, ia diberikan nama Kepak karena sejak kecil tidak bisa berjalan. Kondisi rumah yang ditempati Papuk Kepak awalnya sempat mendapatkan perbaikan atap dari bantuan Desa BonJeruk. Ini juga dibenarkan oleh Inaq Idot, tetangganya.

Baca Juga  Pathul-Nursiah Safari Ramadan Terakhir, Beberkan 2 Tahun Melawan Covid-19

Sementara, rumah yang ditempati Papuk Kepak terdiri dari dua ruangan yakni, teras yang sekaligus sebagai tempat tidur yang dilengkapi dengan dipan bahan kayu tua dan kasur tipis dengan ditutupi kelambu. Selain itu, di dalam ada dapur yang terdapat tungku kayu bakar dan beberapa perabotan yang digunakannya menyiapkan kebutuhan makanan sehari-harinya. Tapi untuk urusan sehari-hari, Inaq Idot tetangganya ini juga sering membantu. Meskipun Idot dalam kondisi sakit kencing manis.

Baca Juga  SIM Dokter Wisnu Ditemukan, SAR Kembali Turun

 

“Kalau Papuk Kepak mau makan, saya masakan. Dia (papuk, red) masih kuat juga mencuci bajunya sendiri,” sahut Inaq Idot.

Diungkapkan Inaq Idot, saat ini Papuk Kepak tidak sedang baik-baik saja. Pasalnya, Papuk Kapek menderita penyakit diabetes dan harus rajin kontrol demi kesehatannya. Beberapa kali, lanjut Inaq Idot, sempat mengantar Papuk Kepak untuk mengontrol kesehatannya di RSUD Praya.

“Saya beberapa kali sempat mengantarkan, kami yang sering membantu,” tuturnya.(nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Memberikan informasi Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.