LOMBOK – Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara Efendi angkat bicara terkait ditemukan banyak fasilitas yang baru dibangun di Wisata Danau Biru rusak. Sementara berdasarkan kontrak pengerjaan telah habis pada 24 November 2022.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Lombok Tengah Agus Mawardi,” ungkapnya kepada jurnalis Koranlombok.id, Jumat (27/1/2023).
Dengan ditemukan beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan ini, jauh-jauh hari pihaknya sudah berkomunikasi dengan harapan agar dilakukan perbaikan. Kuat dugaannya, beberapa bagian yang belum maksimal dikerjakan oleh kontraktor. Misalnya, bagian lantai dari kayu di plaza pengunjung, pintu kios di plaza kuliner yang renggang dan bagian spot landscape di wisata Danau Biru.
“Di parkiran juga masih banyak pembatas yang goyang dan lampunya juga masih ada yang belum dipasang. Sebenarnya masih banyak PR dari Dinas Pariwisata,” ungkapnya.
Effendi mengatakan, hingga saat ini belum ada kepastian dari Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Lombok Tengah kapan pihak kontraktor melakukan perbaikan, mengingat masih ada waktu pemeliharaan selama 3 bulan setelah kontrak berakhir.
“Belum ada kepastian dari pihak Kabid Destinasi, sudah beberapa kali saya komplin menanyakan kapan diperbaiki. Katanya dia (dinas, red) sudah konfirmasi ke pihak kontraktor cuma gitu aja jawabannya,” ceritanya.
Sementara sampai sekarang belum diketahui kapan akan diresmikan Danau Biru ini. Sebab, sampai sekarang belum ada informasi dari Dinas Pariwisata. Begitu juga BPKP Perwakilan NTB belum turun melakukan pemeriksaan hasil pengerjaan proyek.
“Belum tahu, belum ada kepastian dari Dinas Pariwisata,” katanya.
Proyek pembangunan Danau Biru yang menelan anggaran Rp 7,2 milliar untuk pembangunan sejumlah fasilitas, Efendi berharap pengerjaan sesuai dengan apa yang dihajatkan. Termasuk soal kualitas. “Intinya jangan sampai akan membebani pihak desa,” harapnya.
Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Agus Mawardi beberapa kali dihubungi koranlombok.id belum ada respons sampai berita ini diturunkan.(nis)