LOMBOK – Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di NTB mencemaskan sepanjang Januari 2023. Terhitung bulan Januari terkonfirmasi 386 kasus dinyatakan positif DBD.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Zoonosis (P2PMZ) Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Zainul Arifin mengatakan, kasus DBD terbanyak penyebarannya pada awal tahun ini, terjadi di Kabupaten dan Kota Bima.
Zainul Arifin merincikan, tiga daerah tengah memiliki tingkat tertinggi, Kabupaten Bima 76 kasus, Kota Bima 87 kasus, Lombok Barat 47 kasus, Kota Mataram 27 kasus di waktu yang sama.
Dijelaskannya, dalam statistik kasus demam berdarah di NTB, Kabupaten Bima dan Kota Bima lebih mendominasi dengan angka kematian mencapai 12 orang jika di bandingkan dengan Lombok Barat yang jumlahnya penduduknya cukup banyak hanya ditemukan 47 kasus tanpa kematian.
“Tentunya perlu dilakukan intervensi dengan adanya yang meninggal 8 orang di Bima,” ungkapnya.
Sementara sepanjang tahun 2022 kasus kematian akibat DBD di Kabupaten Bima hanya 1 orang, Kota Bima 2 orang. Dengan adanya 8 angka kematian per Januari ini maka harus serius untuk adanya tindakan.
Adapun langkah yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan NTB saat ini adalah meng support logistik dalam pemberantasan sarang nyamuk.”Larva sida sudah kita lakukan drop, seumpama ada permintaan lagi kami siap. Kemudian logistik insektisida foging kita sudah siap kita drop ke kabupaten kota dengan target bebas jentik 95 persen,” bebernya.
Dengan total 382 kasus positif demam berdarah dan 12 angka kematian per Januari 2023 yang terkonfirmasi saat ini lebih tinggi di banding tahun 2022, dimana di sepanjang 2022 hanya sebanyak 3.191 kasus dengan jumlah kematian 8 orang dengan rincian Lombok Barat 2 kasus kematian, Lombok Tengah 1 kasus kematian, Sumbawa 2 kasus meninggal Sumbawa Barat 1 kasus, Kabupaten Bima 1 kasus, dan Kota Bima 1 kasus.(rif)