Lima Orang Dibantai, Dua Dibakar Hidup-hidup Karena Isu Penculikan Anak di NTB

oleh -1144 Dilihat
FOTO ARIF JURNALIS KORANLOMBOK.ID Plh. Kabid Humas Polda NTB / Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan

LOMBOK – Baru-baru ini kembali muncul isu penculikan anak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Isu ini berhasil membuat gempar warga. Jika mengingat memori tahun 2012, di wilayah hukum Polda Nusa Tenggara Barat pernah dibantai lima orang karena warga termakan isu penculikan anak. Dua diantaranya pria tanpa identitas dibakar hidup-hidup oleh massa di dekat Polsek Kuta, Desa Kuta, Kecamatan Pujut. Dua dibunuh di wilayah Narmada dan satu warga Lombok Tengah tewas diamuk massa di wilayah Lombok Timur.

Kelima korban ini diamuk massa hingga tewas karena warga termakan isu berantai yang beredar via SMS. Adapun isi SMS itu. “Agar hati2, pesan dari kapolres mtrm…tolong disebrkan sms ini kesemua orang, ini kejadian nyata dan jangan diremehkan..mereka mencari korban sebanyak 400 orang tua, muda dan anak2 untuk mengambil alat2 dlm anggota tubuh/organ tbuh manusia. Ciri2 orang tersebut memakai mobil avanza DH 1857, mtoR satria hitam DH 1011, motor vario merah DH 3838, mio merah pengendara bertato penuh badan, ciri2 yg sangat menonjol tato kawat duri”

Baca Juga  Dugaan Intimidasi Wartawan Oleh Oknum Perwira Polda NTB Disesalkan

 

Ditengah munculnya isu penculikan anak di Lombok baru ini, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat mengimbau masyarakat agar jangan mudah percaya terhadap informasi yang sumber klarifikasinya tidak valid.

Plh. Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat, Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan mengatakan hingga saat ini belum ada laporan resmi yang pihaknya terima soal penculikan anak.

Baca Juga  Memanas, Kades Labuhan Haji Tantang Dispar Lotim

“Yang pasti hingga saat ini Polda NTB belum menerima laporan,” tegasnya saat dikonfirmasi jurnalis Koranlombok.id, Kamis (2/2/2023).

 

Kombes Pol Iwan meminta agar masyarakat NTB belajar dari kejadian tahun 2012 lalu, beberapa orang jadi korban yang tidak bersalah dihakimi massa karena dituduh melakukan penculikan anak. Namun tidak benar, sehingga merugikan masyarakat itu sendiri.

Demikian pula yang terjadi di Dompu belum lama ini, dua orang yang hampir saja dihakimi massa karena dituduh melakukan penculikan anak, padahal tidak benar.

“Saya mengimbau agar masyarakat cerdas menerima informasi-informasi yang diterima terkait isu penculikan anak,” serunya.

 

Kemudian mengenai selebaran yang beredar yang dikeluarkan Pemerintah Desa Badrain, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Kombes Pol Lalu Iwan mengatakan bahwa hal tersebut sudah diklarifikasi langsung oleh Kepala Desa Badrain. Kades mengakui kekeliruannya karena tandatangannya discan oleh perangkat desa, sehingga jelas pemerintah desa tidak mengeluarkan selebaran itu secara sah.

Baca Juga  Respons AJI Mataram Ketika Humas ITDC Intervensi Wartawan

Kombes Pol Lalu Iwan menuturkan, baiknya masyarakat tetap waspada dari semua bentuk kejahatan, akan tetapi aksi dan reaksi berlebihan yang dilakukan masyarakat atas isu yang meresahkan secara kolektif juga dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat lainnya.

Selain itu, Polda meminta masyarakat agar bijak bermedia sosial untuk tidak menyebarkan lagi informasi-informasi yang  simpang siur di jejaring media social.(rif/red)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Memberikan informasi Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.