LOMBOK – Dari enam titik melakukan kegiatan reses. Anggota DPRD Lombok Tengah Dapil Praya Timur – Pujut, Legewarman mengakui begitu banyak keluhan petani soal kelangkaan pupuk akhir ini.
“Ini paling dominan,” ungkapnya kepada jurnalis Koranlombok.id, Senin (13/2/2023).
Selain soal kelangkaan pupuk di wilayah Kecamatan Praya Timur khususnya, ada juga aspirasi warga soal permintaan dibangun sumur bor. Pembangunan sarana dan prasarana, perbaikan infrastruktur jalan dan sarana olahraga.
“Kami reses di Desa Semoyang tiga titik, Jeropuri, dua Desa Landah dan Sengkerang,” bebernya.
Dari kegiatan reses itu, politisi PBB ini berjanji akan memperjuangkan apa menjadi aspirasi warga. Dia akan menyuarakan keluhan ini kepada pemerintah.
Diakuinya, selama ini persoalan pupuk memang tidak ada ujungnya. Setiap musim tanam pupuk selalu langka. Baik pupuk subsidi bahkan non subsidi.
“Ini harus kita cari tahu penyebabnya,” tegas dia.
Lege berharap agar persoalan kelangkaan pupuk segera ditidaklanjuti dinas terkait. Dia yakin, persoalan kelangkaan pupuk bukan hanya di wilayah Praya Timur saja.
Sementara itu, seorang petani di Desa Kawo Kecamatan Pujut berharap persoalan kelangkaan pupuk tidak terus terjadi. Apalagi saat momen petani membutuhkan pupuk.
“Berapa saja petani berani bayar,” kata Dedy Maulana.
Ditegaskannya, selama ini persoalan pupuk terus disuarakan kepada wakil rakyat bahkan pemerintah desa, tapi tidak ada tindaklanjutnya. Begitu juga pemerintah kabupaten.(nis)