LOMBOK – Pemerintah Kota Mataram akan melakukan revitalisasi Kota Tua Ampenan. Dimana, tahun 2023 Pemerintah Kota Mataram akan menganggarkan 500 juta dari APBD untuk penataan.
“Tahun ini kita akan lakukan revitalisasi, karena memang kondisi menjadi salah satu spot wisata andalan kita,” terang Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, Kamis (16/2/2023).
Sementara demi kenyamanan dengan adanya air pasang dan gelombang tinggi saat musim angina, Mohan akan membangun penahan dari batu.
“Untuk mitigasi bencana sudah ada kita buat rip-rap pasang batu banyak-banyak disitu untuk menahan gelombang yang menjadi masalah,” katanya.
Mohan juga mengungkapkan, sejauh ini Pemerintah Kota Mataram sudah mencoba mengajukan proposal ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar bisa terealisasi sempurna.
Wali Kota membeberkan, peremajaan Kota Tua Ampenan akan dilakukan secara bertahap dimulai dari bibir pantai dan seterusnya. Sebab, saat ini Pemkot Mataram sudah membayar salah satu bangunan masyarakat yang nantinya menjadi pilot projects untuk dipermak menjadi replika bangunan.
“Bagian pinggir pantai baru kita masuk ke tengah,” tuturnya.
Sementara soal pengusulan Kota Tua Ampenan agar menjadi warisan cagar budaya? Mohan mengatakan, sudah dilakan sejak lama karena Kota Tua Ampenan memegang berupa heritage atau warisan.
Mohan juga menyampaikan, untuk menjaga keaslian ornamen bangunan, dirinya sudah melayangkan surat kepada para pemilik bangunan agar tidak merubah pasad bangunan.
Diakui Mohan yang menjadi kesulitan dalam penataan Kota Tua Ampenan adalah bangunanya yang menjadi milik masyarakat dan bukan milik pemerintah, sehingga berbeda dengan daerah lain seperti Jakarta dengan bangunannya namun milik pemerintah.
“Statusnya beda. Repotnya di sana makanya intervensi tidak mudah juga,” pungkasnya.(rif)