Setengah Miliar untuk Revitalisasi Kota Tua Ampenan

oleh -744 Dilihat
FOTO ARIF JURNALIS KORANLOMBOK.ID Wajah Kota Tua Ampenan saat ini, tahun 2023 rencana akan direvitalisasi.

LOMBOK – Pemerintah Kota Mataram akan melakukan revitalisasi Kota Tua Ampenan. Dimana, tahun 2023 Pemerintah Kota Mataram akan menganggarkan 500 juta dari APBD untuk penataan.

“Tahun ini kita akan lakukan revitalisasi,  karena memang kondisi menjadi salah satu spot wisata andalan kita,” terang Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, Kamis (16/2/2023).

Sementara demi kenyamanan dengan adanya  air pasang dan gelombang tinggi saat musim angina, Mohan akan membangun penahan dari batu.

Baca Juga  Bupati Rencanakan Puskesmas Kopang Naik Kelas jadi Rumah Sakit

“Untuk mitigasi bencana sudah ada kita buat rip-rap pasang batu banyak-banyak disitu untuk menahan gelombang yang menjadi masalah,” katanya.

 

Mohan juga mengungkapkan, sejauh ini Pemerintah Kota Mataram sudah mencoba mengajukan proposal ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar bisa terealisasi sempurna.

Wali Kota membeberkan, peremajaan Kota Tua Ampenan akan dilakukan secara bertahap dimulai dari bibir pantai dan seterusnya. Sebab, saat ini Pemkot Mataram sudah membayar salah satu bangunan masyarakat yang nantinya menjadi pilot projects untuk dipermak menjadi replika bangunan.

Baca Juga  Bupati Loteng 'Gantung' Nasib 156 Plt Sekolah Dasar

“Bagian pinggir pantai baru kita masuk ke tengah,” tuturnya.

 

Sementara soal pengusulan Kota Tua Ampenan agar menjadi warisan cagar budaya? Mohan mengatakan, sudah dilakan sejak lama karena Kota Tua Ampenan memegang berupa heritage atau warisan.

Mohan juga menyampaikan, untuk menjaga keaslian ornamen bangunan, dirinya sudah melayangkan surat kepada para pemilik bangunan agar tidak merubah pasad bangunan.

Baca Juga  Peternak dan Petani Apresiasi Pelatihan Pengolahan Pupuk Organik dari Pandawa Ganjar

Diakui Mohan yang menjadi kesulitan dalam penataan Kota Tua Ampenan adalah bangunanya yang menjadi milik masyarakat dan bukan milik pemerintah, sehingga berbeda dengan daerah lain seperti Jakarta dengan bangunannya namun milik pemerintah.

“Statusnya beda. Repotnya di sana makanya intervensi tidak mudah juga,” pungkasnya.(rif)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Memberikan informasi Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.