LOMBOK – Warga di Desa Langko dan Tibu Sisok, Kecamatan Janapria menagih janji Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dinas PUPR Lombok Tengah untuk melakukan perbaikan jalan yang sejak 2017 kondisinya rusak parah. Titik jalan rusak parah sepanjang 1,5 kilo meter (Km) ruas Langko – Tibu Sisok.
Sekitar 4 bulan lalu, warga pernah melakukan aksi demo ke kantor DPRD dan dijanjikan akan dilakukan diperbaiki tahun 2023.
“Kami sekarang menagih janji Dewan dan Dinas PUPR,” ungkap Ketua LSM Gempar NTB, Hamzan Halilintar yang juga warga setempat kepada jurnalis Koranlombok.id, Jumat (17/2/2023).
Hamzan mengancam, jika tuntutan warga ini tidak ada kejelasan warga akan melakukan demo lanjutan ke kantor dewan pekan depan. Selain itu, warga mengancam akan melakukan aksi protes dengan melakukan penanaman pohon di jalan yang berlubang itu.
“Kami akan bercocok tanam di sana, ini kami lagi menagih janji Dewan dan Dinas PUPR,” tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Lombok Tengah, Lalu Rahadian belum bisa memastikan apakah tahun 2023 jalan rusak dan berlubang ini akan diperbaiki tidak tahun ini.
“Besok saya coba cek ke bidang, saya ngak hafal satu persatu,” jawab singkat via wa, mala mini.(red)
Saya harap masyarakat janapria peka terhadap wakil wakil yg akan dia pilih dalam pemilu 2024 agar tak kalah bersaing dg kecamatan lain (kopang) sebagai bagian dari dapil caleg . Setidak tidaknya janapria mampu berpikir menempatkan orang-orang janapria sebagai ketua dewan loteng agar berperan penting dalam pembangunan baik jalan maupun pembangunan lainya. Artinya tokoh tokoh masyarakat seperti kades Kadus RT seluruhnya coba bersatu memikirkan hal ini, jangan hanya bisa menyalahkan pemerintah aja namun peran peran mereka mereka saat ini seperti apa? Yg jelas mereka jelas akan berkolaborasi dg kepentingan politiknya dg kata lain sejauh mana dukungan saat pemilu maupun saat pilkada. Inilah jalan pemikiran kita bersama warga janapria yg nanti jangan sampai pas pemilu yg tidak paham tentang makna pemilu tergerus ikut jadi tim sukses dadakan yg ujung ujungnya hanya bisa berkata tagih janji karena tak mampu janji dilaksanaka oleh para wakil pilihannya yg mana kadang pran dan kedudukannya tak sesuai bidangnya akhirnya janji tinggal janji…..