LOMBOK – Keberadaan Lapangan Umum di Desa Janapria, Kecamatan Janapria sejak lama luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah. Parahnya, ketika ditanyakan status lapangan ini. Pemerintah kecamatan dan desa justru saling ‘pingpong’.
Ketua Karang Taruna Desa Janapria, Ahmad Romi Nasution mengatakan, gara-gara persoalan ini dia mengerahkan semua pengurus karang taruna untuk berjualan kopi.
“Sepuluh hari kami jualan kopi Alhamdulillah hasil dari penjualan itu kami sudah bisa beli dua dum truk pasir uruk untuk menimbun lapangan yang tergenang air,” terangnya kepada jurnalis Koranlombok.id, Jumat (17/02/23).
Romi membeberkan, saat ini pihaknya sedang membuka turnamen Karang Taruna Cup dan ini sudah berjalan. Tapi karena kondisi lapangan yang sangat tidak baik membuatnya berpikir agar menimbun lubang di tengah lapangan.
Dia pernah bersama anggota atau pengurus mendatangi Camat Janapria meminta agar lapangan umum diperhatikan, sayang camat mengatakan lapangan itu milik desa. Sebaliknya dari desa juga. Kemudian, selama hari besar 17 Agustus misalnya, lapangan ini selalu digunakan apel hari besar.
“Ini yang buat kami bingung juga, miris minim perhatian pemerintah terhadap keberadaan kami pemuda. Lebih-lebih terhadap keberadaan lapangan umum ini,” tuturnya.
Ditambahkan Bendahara Karang Taruna Desa Janapria, Lalu Supriadi. Dia menyebut status lapangan ini tidak jelas. Dimana, bertahun-tahun lapangan ini luput dari perhatian pemerintah. Pemerintah justru saling lempar tanggungjawab.
“Intinya pemerintah kita tidak peduli sama pemuda, padahal lapangan ini hanya butuh drainase yang dana kurang lebih 50 juta,” kata Supriadi.
Untuk itu, pihaknya berharap ada perhatian pemerintah. Agar lebih sarana olahraga di Kecamatan Janapria lebih baik lagi kedepan.(s/red)
Response (1)