LOMBOK – Statement mengejutkan disampaikan General Manager Raja Hotel di Mandalika, Yayat S. Priatna. Dia mengungkapkan, okupansi hotel dari tanggal 1-5 Maret 2023 sebesar 79,17 persen. Yayat mengatakan mayoritas tamu adalah kru dan pebalap serta wisatawan dari luar kota.
“Kalau dibandingkan dengan WSBK tahun lalu lebih ramai dulu daripada tahun ini,” ungkapnya kepada media, Sabtu siang (4/3/2023).
Yayat menilai, promosi yang dilakukan oleh pemerintah daerah selama ini dinilai masih kurang, dia berharap kedepannya ada event yang dapat mengenalkan pariwisata kawasan Mandalika lebih baik lagi.
“Pemerintah daerahnya juga kurang begitu turun. Itu yang saya dengar dari tamu-tamu,” sentilnya.
Terpisah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno angkat bicara terkait okupansi hotel yang dinilai kecil di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) saat event WSBK berlangsung di Sirkuit Internasional Mandalika. Dia mengatakan dampak kepada tingkat kunjungan hotel di event WSBK harus sesuai dengan data yang ada, sehingga Sandiaga menunggu hasil dari tim yang mencatat hal tersebut.
“Jangan cepat ambil keputusan karena sepi, tunggu datanya karena kita pengen dapat data yang lebih real bukan hanya cuma di Mandalika, tapi juga di Mataram sampai dengan Senggigi sana,” tegasnya di Media Center Indonesia Minggu (5/3/2023).
Sandiaga mengklaim, promosi event di luar Lombok dan NTB sebelumnya sudah dilakukan secara maksimal oleh berbagai pihak termasuk Kementerian Pariwisata, dimana promosi mayoritas dilakukan melalui berbagai platform digital.
“Berbasis data sebanyak 75 persen dari televisi, 23 persen dari digital dan sosial media, dan kurang dari 1 persen dari billboard,” katanya tegas.
Didampingi Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Maladi mengatakan okupansi hotel berbintang rata-rata diangka hampir 100 persen karena lebih banyak diisi oleh pebalap, kru dan pihak Dorna. Selain itu juga diisi oleh wisatawan luar daerah.
“Sementara di tempat lain seperti di Mataram dan Senggigi tidak seperti di Mandalika tapi rata-rata terisi, kalau di homestay ya paling 50-60 persen lah,” klaimnya.(nis)