LOMBOK – Warga di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut menagih janji Bupati Lombok Tengah HL. Pathul Bahri untuk melakukan perbaikan jalan penghubung Sengkol – Pengembur. Warga mengancam akan memagar jalan sepanjang 4,9 kilometer itu jika tidak segera dilakukan perbaikan.
Warga Desa Sengkol, Khatib mengaku kesal karena kondisi jalan yang dilaluinya setiap hari rusak parah. Dia berharap jalan ini segera diperbaiki pemerintah.
“Mau saya pagar jalan ini, sudah lama dulu pernah diaspal tapi sudah rusak jadi jalan tanah lagi,” ungkapnya di lokasi kepada wartawan, Kamis (9/3/2023).
Diceritakannya, saat hujan jalan di sini becek dan sulit dilalui kendaraan. Kendati demikian hingga saat ini jarang ada masyarakat yang mengalami kecelakaan ketika melalui jalan tersebut.
“Kapan itu sudah dipatok-patok, kita kira mau diperbaiki ternyata tidak,” ceritanya.
Terpisah, Kepala Desa Sengkol Satria Wijaya mengatakan kondisi jalan rusak itu diakuinya menyulitkan masyarakat yang menggunakan. Warga pun sering menyampaikan keluhannya soal ini.
“Kondisinya saya tidak bisa membayangkan, sudah terlalu parah jalan itu,” ungkapnya di ruang kerja, Kamis siang.
Dijelaskan Kades, status jalan tersebut merupakan jalan kabupaten sejak diterbitkan surat ketetapan (SK) 2017, namun belum masuk menjadi perencanaan pembangunan Kabupaten Lombok Tengah. Kades mengungkapkan, pihaknya sering sekali mengusulkan perbaikan ke Pemkab, namun belum ditanggapi hingga kini dan hanya ada janji dari bupati.
“Kita sudah lakukan sebagai kepala desa baik secara lisan, tertulis, secara kekeluargaan, secara pemerintah semuanya kita sudah suarakan ke Bupati hingga Sekretaris Daerah,” bebernya.
Disampaikan Kades, 2,5 kilometer dari panjang jalan tersebut menghubungkan lima Dusun di Desa Sengkol yakni, Dusun Piyang, Dusun Pampang Lauk, Dusun Loang Landak, Dusun Sekendang dan Dusun Sekuh dan terdapat sejumlah fasilitas pendidikan seperti PAUD, SD, dan Pondok Pesantren.
Kades berharap Pemkab Lombok Tengah dapat mendengar usulan tersebut karena akses tersebut penting bagi masyarakat menuju akses pendidikan dan ekonomi. Satria selaku Kades Sengkol tidak bisa melakukan apapun kecuali ditangani oleh pemkab.
“Tetapi kami sebagai pemerintah desa paham pada tahun 2020 hingga 2021 kondisi keuangan negara sulit, tapi kami mewakili masyarakat mohon kepada bapak bupati agar dapat minimal tahun ini dikerjakan,” harapnya.(nis)