LOMBOK – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, H. Ridwan Ma’ruf mengungkapkan terdapat enam dusun di Desa Bilelando, Kecamatan Praya Timur mengalami krisis air bersih. Namun sayang, Ridwan tidak membeberkan nama dusun yang dimaksud.
Kendati demikian, BPBD mengaku untuk mengantisipasi musim kemarau. Pihaknya telah menyiapkan 200 tangki air bersih berkapasitas masing 5 ribu liter. Ini untuk jatah setahun.
Ridwan mengakui, permintaan air bersih paling banyak saat ini Kecamatan Praya Timur meskipun banyak memiliki sumur bor dari bantuan pemerintah daerah.
“Musim hujan juga tetap kita drop air bersih ke enam dusun di Desa Bilelando 18 tangki, masing dusun 2 tangki,” ungkapnyanya kepada media usai menghadiri Musrenbang Kecamatan Praya Barat, Selasa (21/3/2023).
Ridwan mengungkapkan, banyaknya bantuan sumur bor perlu dipertanyakan. Sebab, kebutuhan masyarakat terkait air bersih masih sangat tinggi apalagi jelang musim kemarau. Dia menilai karena tidak maksimal saat menentukan potensi titik air.
“Ya kurang debit airnya itu, yang jelas sumur bor kita sudah banyak tapi toh juga masih kurang air bersih untuk masyarakat,” bebernya tegas.
Mantan Camat Praya ini beberapa, kecamatan lainnya yang sering membutuhkan air bersih saat musim kemarau, Kecamatan Jonggat dan Pujut.
Di tempat yang sama, Bupati Lombok Tengah, H.L Pathul Bahri menyinggung pembuatan sumur bor. Ditegaskan bupati tidak bisa dipaksakan apalagi jika anggaran tidak sesuai. Sementara aturan pembuatan sumur bor bagi masyarakat umum, tidak ada peraturan atau izin. Karena sudah lazim, namun jika sumur bor untuk kebutuhan usaha ataupun industri seperti perhotelan atau restoran maka harus mentaati aturan.
“Itu ada aturannya,” kata bupati.(nis)