LOMBOK – Sebanyak 93 calon Jemaah umrah asal Lombok ditelantarkan di Bandara Soekarno-Hatta sejak Rabu (5/4/2023). Bahkan informasi sampai saat ini, belum ada kejelasan dari pihak travel PT. Mayasa.
Salah satu calon jemaah umrah, Tuan Guru Fadli Fadil Thohir mengaku sudah menyerahkan persoalan ini kepada kepolisian di Bandara Soekarno-Hatta. Sementara pihak kepolisian di sana yang akan mengkonfirmasi pihak travel yang akan digunakan ini.
“Kami berangkat dari Lombok tanggal 5 April, Jemaah berangkat dua pesawat berbeda. Setelah kami kumpul semua di Jakarta dengan bermacam kendala saat perjalanan, giliran pihak travel yang informasi tidak ada kejelasan,” ungkap Tuan Guru Bodak kepada media di Jakarta, Minggu (9/4/2023).
Sesuai janji pihak travel, harusnya Jemaah berangkat ke Jeddah dari Jakarta tanggal 5 Arpil. Namun tidak kunjung ada kejelasan. Sampai Jemaah harus menginap di salah satu hotel di Tanggerang.
“Informasi pertama Hari Rabu itu baru ada 32 lembar visa sudah diprint, tapi tidak ada kepastian kapan sisanya,” ceritanya.
Sementara pihak travel menjanjikan akan memberikan progress 45 visa, namun itu juga tidak terealisasi sampai sekarang. Atas kejadian ini, tuan guru mengaku tidak mau mendengar alasan pihak travel dan menyerahkan kepada pihak kepolisian.
“Nama travel Mayasa dan pimpinannya Lalu Iqbal dan punya jaringan di Jakarta,” ungkap Tuan Guru Bodak.
Informasi yang diterima Koranlombok.id 93 jemaah umrah ini berangkat ke Jakarta dengan biaya sendiri.(dk)