Ketua DPRD Loteng Dukung Pelestarian Situs Bersejarah di Langko

oleh -1029 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID Kegiatan silaturahmi sekaligus peringatan Haul Pembam Mas Penghulu Alim yang merupakan pendiri Kedatuan Langko Minggu, (30/4/2023).

LOMBOK – Ketua DPRD Lombok Tengah, M. Tauhid menegaskan pihaknya mendukung pelestarian situs-situs bersejarah di Lombok Tengah. Saah satunya di Desa Langko, Kecamatan Janapria.

Di Desa Langko sejumlah makam tokoh pendiri kerajaan yang disinyalir pertama kali di Lombok banyak berada di sana, diharapkan dapat dikembangkan menjadi wisata budaya dan sejarah.

“Lebih-lebih Lombok ini kan sudah menjadi destinasi pariwisata sehingga hal-hal seperti situs-situs ini harus kita tingkatkan,” tegas Tauhid kepada jurnalis Koranlombok.id Kamis, (4/5/2023).

 

Politisi Gerindra ini mendukung sejumlah situs lainnya di Langko, bahkan Lombok Tengah yang memiliki sejarah tinggi dan berpotensi sebagai wisata ziarah baru dapat semakin dilestarikan disamping tempat lainnya yang telah populer.

Baca Juga  Jalan Rusak di Tiga Desa, Warga Tagih Janji Bupati Lombok Tengah

“Kita tentu sangat mendukung lebih-lebih saya kan dahulu orang pariwisata sebelum terjun ke politik, jangan hanya situs-situs itu saja tapi juga situs lainnya yang perlu juga pelestarian,” katanya.

 

Sementara itu, sebelumnya Komunitas Langko menggelar peringatan haul di makam keramat Pemban Mas Penghulu Alim Minggu, (30/4/2023).

Disampaikan Ketua Komunitas Langko, H. P Darmawan Maklum mengatakan bukti sejarah berdirinya kedatuan Langko telah diteliti oleh Museum Leiden di Belanda. Selain itu pihaknya akan menggandeng dari akademisi agar artefak dan bukti sejarah semakin kuat.

Baca Juga  Penyebar VCS Mahasiswi Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara, Denda 50 Juta

“Supaya betul-betul otentik, dan kita sudah menghimpun berbagai macam artefak, situs-situs, dan referensi tertulis serta tidak tertulis nantinya jika wadah ini sudah matang kita akan buatkan museum khusus Langko ini,” katanya.

Darmawan membeberkan sejumlah barang bersejarah yang tersimpan di Museum Leiden dan daerah lainnya juga akan dikembalikan, ia berharap kedepan situs-situs tersebut dapat dikembangkan sebagai tempat wisata yang mengangkat perekonomian masyarakat.

 

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, H. Lendek Jayadi menerangkan dalam mengembangkan pariwisata berbasis sejarah terletak di storytellingnya, sehingga perlu ada pengujian dari ahli dan pihak berwenang dibidang cagar budaya.

Baca Juga  Mengajar di Pelosok Gumi Tastura, Begini Cerita Baiq Ayu Darma Ning Tyas

 

Sementara saat ini, Dinas Pariwisata masih terbatas dan hanya mengelola wisata berbasis adat dan sejarah yang sudah ada lebih dahulu.

“Yang membuat orang terhipnotis kan storytellingnya memang harus ada ahlinya yang menetukan benar sehingga kini kita belum bisa menambah,” katanya saat ditemui Sabtu, (26/4/2023).

 

Baginya masyarakat boleh mengajukan suatu tempat sebagai tempat bersejarah namun perlu ada pengujian lebih lanjut dari ahli dan nantinya bisa diajukan sebagai cagar budaya.

“Kalau misal ada masyarakat yang menyatakan seperti itu silahkan saja,” pungkas Lendek.(nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Memberikan informasi Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca

Responses (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.