LOMBOK – Puluhan siswa SMAN 1 Praya Tengah melakukan aksi demo di lingkungan sekolah setempat, Rabu pagi (31/5/2023). Siswa mendesak kepala sekolah mundur dari jabatannya. Aksi ini buntut dari kasus bully kepada siswa inisial F diduga dilakukan kepala sekolah H. Amrullah, Jumat (19/5/2023). Kasus ini terjadi saat kegiatan literasi.
Wakil Kepala SMAN 1 Praya Tengah Bidang Sarana, Nur Farid Ma’ruf membenarkan adanya siswa demo. Mereka membawa dan menempelkan pamflet berisi protes ke ruangan kepala sekolah.
“Kami pikir sudah adem ayem aspirasi mereka beberapa waktu lalu kan sudah disampaikan, dari dinas dan pengawas provinsi kan sudah turun kita tinggal menunggu keputusan terkait masalah ini,” terangnya singkat saat dikonfirmasi.
Dari aksi lanjutan oleh siswa ini, ia mengimbau kepada siswa untuk tidak anarkis dalam menyampaikan aksinya. Sementara Kepala SMAN 1 Praya Tengah, H. Amrullah yang hendak dikonfirmasi tidak ada di sekolah. Informasinya kepala sekolah sedang menghadiri rapat di luar.
Sementara sebelumnya, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lombok Tengah, H. Amir angkat bicara terkait kasus bully kepada siswa ini. menurutnya, selaku guru tidak boleh bersikap arogan dan emosional, mestinya memposisikan diri sebagai pendidik, juga sebagai orang tua dan kawan siswa.
“Jadi kita harus bijaksana dan harus menguasai psikologi perkembangan, karena di usia SMA itu kita harus berteman dengan siswa,” kata Amir.
Dia mengatakan seorang guru tidak boleh mempermalukan siswa dengan merendahkan kemampuannya, karena setiap anak memiliki kecerdasan di masing -masing bidang.
“Era sekarang ini guru harus punya modal banyak, ini kan era yang kompleksitasnya berbeda,” tegasnya.
Amir merasa hal tersebut telah selesai karena telah ada mediasi dan wewenang pemerintah provinisi, kendati demikian PGRI Lombok Tengah siap melakukan pembinaan jika diminta.(nis)