LOMBOK – Anggota Komisi IV DPRD Lombok Tengah, Legewarman mendorong sekolah memperkuat peran guru Bimbingan Konseling (BK). Statement ini disampaikan Lege buntut dari maraknya kasus terjadi di lingkungan sekolah. Baru-baru puluhan siswa SMAN 1 Praya Tengah melakukan aksi demo di sekolah, aksi itu dilakukan karena munculnya kasus bully diduga dilakukan kepala sekolah kepada siswanya.
“Kita harap semua kepala sekolah agar lebih mengutamakan attitude dalam mendidik siswa agar lebih mengutamakan cara mendidik yang lebih bijak,” katanya, Sabtu (3/6/2023).
Selain itu kata Lege, harusnya guru dan kepala sekolah menjadi figure yang menjadi panutan para anak didik di sekolah. Sementara fungsi dengan peran guru BK dilaksanakna. Selama ini dia melihat tidak jalan. Untuk itu diharapkan peran guru BK disampaikan ke semua sekolah, perkuat keberaadn guru BK agar betul menjalankan tugas dan fungsinya.
“Berikan bantuan konseling setiap persoalan siswa di sekolah. Ini banyak guru BK tidak bisa melakukan pendekatan, seorang guru BK harus pahami tugas dan fungsinya,” katanya tegas.
Kedepan Lege sangat berharap ketika ada persoalan di lingkungan sekolah khususnya kepada siswa, guru BK harus hadir dan intens memberikan bimbingan konseling kepada siswa.
Sebelumnya, puluhan siswa SMAN 1 Praya Tengah melakukan aksi demo di lingkungan sekolah setempat, Rabu pagi (31/5/2023). Siswa mendesak kepala sekolah mundur dari jabatannya. Aksi ini buntut dari kasus bully kepada siswa inisial F diduga dilakukan kepala sekolah H. Amrullah, Jumat (19/5/2023). Kasus ini terjadi saat kegiatan literasi.
Wakil Kepala SMAN 1 Praya Tengah Bidang Sarana, Nur Farid Ma’ruf membenarkan adanya siswa demo. Mereka membawa dan menempelkan pamflet berisi protes ke ruangan kepala sekolah.
“Kami pikir sudah adem ayem aspirasi mereka beberapa waktu lalu kan sudah disampaikan, dari dinas dan pengawas provinsi kan sudah turun kita tinggal menunggu keputusan terkait masalah ini,” terangnya singkat saat dikonfirmasi.
Dari aksi lanjutan oleh siswa ini, ia mengimbau kepada siswa untuk tidak anarkis dalam menyampaikan aksinya. Sementara Kepala SMAN 1 Praya Tengah, H. Amrullah yang hendak dikonfirmasi tidak ada di sekolah. Informasinya kepala sekolah sedang menghadiri rapat di luar.(nis)