LOMBOK – Sekretaris Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPW PKB NTB, Muhamad Danang Ari Sukra menyampaikan klarifikasi atas pemberitaan kader Partai Gerindra Lombok Tengah, Lalu Muhiban yang dikabarkan loncat ke PKB.
Ari menyampaikan ada empat poin dalam klarifikasinya.
1. Bahwa PKB dan Gerindra adalah dua partai politik yang membangun jembatan bersama menyongsong Pemilu 2024 dengan sinergi dan semangat bersama. Sehingga, isu ini menjadi penting diluruskan demi rasa saling menghormati dan membangun komunikasi politik antara PKB dan Gerindra di NTB.
- Terkait diberitakan media bahwa Lalu Muhiban pindah ke daerah pemilihan (Dapil) NTB 7. Ditegaskannya, sampai sekarang LPP DPW PKB belum menerima berkas resmi Muhiban. Mulai dari surat pengunduran diri dari Gerindra dan dokumen pencalegan juga belum pernah diterima.
- Jika yang bersangkutan sudah mendaftarkan diri itu adalah hal lumrah. Pasalnya, sistim pendaftaran PKB dilakukan secara online yang bisa diakses siapapun. Sementara sampai hari ini, LPP DPW belum mem MS kan Kartu Tanda Anggota (KTA) Muhiban.
- sementara adanya info media yang menyebutkan Muhiban telah mengklaim mendapat nomor urut 1 di Dapil NTB 7 ini sangat penting diklarifikasi.
“PKB adalah partai yang kaya kader dan memiliki banyak potensi bacaleg, kami mengedepankan proses tahapan pencalegan yang telah di atur dalam peraturan partai kami. Pleno juga belum kami laksanakan terkait DCS perbaikan. Masih ada banyak kader kami yang telah berdarah darah di partai ini dan memiliki komitmen kuat membesarkan partai,” tegas Ari dalam pernyataan resminya kepada redaksi Koranlombok.id, Sabtu (17/6/2023).
“Ini kami sampaikan sebagai bentuk klarifikasi kami,” sambungnya.
Sebelumnya, kader Partai Gerindra Lombok Tengah, Lalu Muhiban dikabarkan pindah ke PKB. Belum diketahui apa alasan jelas anggota dewan dua periode ini pindah. Namun kuat dugaan adanya persoalan internal untuk kepentingan Pileg 2024.
Sekarang masih beredar luas di media sosial foto Muhiban dengan latar belakang PKB dan namanya sebagai Caleg anggota DPRD NTB periode 2024-2029.
Jurnalis Koranlombok.id yang menghubungi Muhiban mengaku belum menyatakan sikap. Ia menyampaikan dirinya tidak berani membenarkan sudah pindah partai. Sampai sekarang, masih alot pembicaraan soal ini. Muhiban tidak membeberkan persoalan yang terjadi.
“Kita akui relawan kami keras minta, ya mungkin mengarah ke pertanyaan tadi,” katanya via ponsel, Jumat (16/6/2023).
Saat ini kata Muhiban, dirinya merupakan kader Gerindra. Ia pun mengaku masih mengikuti mekanisme partai sesuai AD/ART yang ada. Namun tidak dijelaskan detail sebenarnya ada persoalan apa.
“Intinya konstituen yang minta dek, saya juga sadar sudah dua periode jadi anggota dewan melalui Gerindra,” tegasnya.
Muhiban berjanji akan segera menyampaikan sikap secara resmi di hadapan media. Saat ini dirinya mengaku belum siap.
“Senin atau Selasa mungkin saya akan jelaskan kepada Diki ya termasuk bila perlu ke media semua,” jawabnya.(dik)