PKBI NTB Gelar ‘Demo Days Aksi Anak Menuju Provinsi Layak Anak’

oleh -556 Dilihat
FOTO ANIS JURNALIS KORANLOMBOK.ID Sejumlah anak-anak saat melakukan aksi penandatanganan kain putih sebagai bentuk solidaritas agar suara anak dapat didengarkan pemerintah daerah, Minggu (25/6/2023) di Mataram.

LOMBOK – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) NTB bekerjasama dengan UNICEF melalui program Lingkar Remaja menggelar acara ‘Demo Days Aksi Anak Menuju Provinsi Layak Anak’. Kegiatan berlangsung di Car Free Day Udaya, Mataram, Minggu (25/6/2023).

 

Acara ini merupakan puncak kegiatan yang telah dilakukan oleh lingkar remaja dengan menggandeng sejumlah komunitas anak di lima kabupaten/kota di NTB. Di antaranya, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa Barat dan Kota Mataram.

Baca Juga  Pengakuan Tiga Orang Petani yang Ditetapkan Menjadi Tersangka

Selanjutnya, Senin (26/6/2023) sejumlah komunitas anak itu akan menyampaikan aspirasinya dalam kegiatan simulasi Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Hotel Puri Indah Mataram.

 

“Kan kita berangkat dari masalahnya anak, jadi harapannya hasil Musrenbang itu akan jadi dasar peemrintah untuk membuat kebijakan,” kata Pelaksana PKBI NTB, Desy Arista di Mataram.

 

Saat ini sejumlah kabupaten/kota di NTB masih proses menjadi daerah layak anak, di Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Lombok Tengah belum menjadi daerah layak anak dan didorong selesai tahun ini pengajuannya.

Baca Juga  Tiga Orang Petani dari Selong Belanak Dituntut 3 Bulan Penjara

“Harapannya bisa didorong lebih cepat melalui kegiatan anak-anak ini,” katanya.

 

Disampaikan Desy, Lingkar Remaja juga melakukan deklarasi dan aksi penandatangan kain putih panjang sebagai bentuk solidaritas agar suara anak dapat didengarkan oleh pemerintah daerah.

Desy menambahkan, Lingkar Remaja bersinergi dengan komunitas pemerhati anak yang ada di lima kabupaten tersebut yang aksinya telah diinisiasi mulai dari Maret 2023.

Baca Juga  Beberapa TPS Bakal Pemungutan Suara Ulang di Loteng

 

“Ini puncak aktivitas teman-teman remaja, mereka sebenanrnya sudah melakukan aski di kabupaten masing-masing,” bebernya.

 

Sementara itu, aksi tersebut dimeriahkan oleh penampilan band dari komunitas saling jaga yang diawaki oleh teman-teman dari sekolah luarbiasa tunanetra Al-Mahsyar Mataram dan pantomim dari Sanggar Sunyi. Anak-anak yang mengalami tuna daksa menunjukan bakat mereka. Melalui ini, Desy berharap komunitas anak-anak inklusif aspirasi mereka dan kebutuhan dapat didukung oleh pemerintah.(nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Memberikan informasi Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca

Responses (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.