LOMBOK – Anggota DPRD Lombok Tengah, Legewarman menyampaikan jika saat ini petani tembakau sedang berduka. Semua ini katanya, dampak dari cuaca tidak menentu akhir-akhir ini. Sebagian besar petani tembakau khususnya di Kecamatan Praya Timur harus ikat kepala.
“Petani tembakau berduka, bukan mengeluh lagi,” katanya saat dihubungi jurnalis Koranlombok.id, Minggu (9/7/2023).
Politisi PBB ini yakin, bukan hanya petani tembakau di Kecamatan Praya Timur. Demikian juga kecamatan lainnya di Lombok Tengah mengalami hal sama.
“Banyak sekali terkenak dampak. Kalau mau data bisa konfirmasi Dinas Pertanian,” tegasnya.
Dari kondisi ini, Lege juga menyampaikan pentingnya ada program asuransi bagi petani tembakau. Namun sayang petani tembakau tidak bisa diterima oleh pihak asuransi mengingat bukan sector asuransi. Dirinya pun atas nama dewan pada tahun 2022, sangat mendukung program asuransi bagi petani tembakau.
Dibeberkan dia, tahun 2022 pemerintah telah menganggarkan Rp 10 miliar melalui APBD Murni untuk keperluan program asuransi. Namun harus dialihkan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada petani tembakau, jatah tiga bulan.
“Tapi syaratnya ketat. Petani tembakau itu boleh menerima BLT dengan catatan tidak menerima bantuan program apapun. Mislanya PKH itu tidak bisa mereka menerima BLT,” jelasnya.
“Menurut saya seharusnya kondisi begini BLT itu betul-betul dialokasikan kepada semua petani tembakau terdampak. Apalagi sekarang saya yakin semua kenak dampak,” sambungnya.
Pada tahun 2023 ini, Lege sangat berharap data penerima bantuan khususnya petani tembakau falid, by name by address. Kendati angkanya tidak besar, namun petani saat ini membutuhkan bantuan pemerintah.
“Kami rekomendasikan agar penerima bantuan petani tembakau yang terdampak,” tegasnya lagi.(nis)