LOMBOK – Jenazah Tenaga Kerja Wanita (TKW) inisial M asal Dusun Punyahan, Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar, Lombok Barat dipulangkan, Minggu (16/7/2023) melalui Bandara Udara Internasional Lombok.
Pemulangan jenazah TKW ini langsung disambut keluarga di bandara dan sejumlah petugas terkait, termasuk Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nusa Tenggara Barat.
Informasi yang beredar luas, TKW ini diduga menjadi korban kekerasan di Malaysia. Terakhir sempat jatuh sakit dan tidak lama dikabarkan meninggal dunia.
Kepala BP2MI NTB, Mangiring Siloan Sinaga yang dihubungi jurnalis Koranlombok.id tidak membenarkan kabar miring tersebut.
“Dalam brafaks dari perwakilan tidak menyebut demikian,” katanya tegas, Minggu (16/7/2023).
Informasi yang diterima Sinaga, jika TKW ini meninggal dunia 10 Juli 2023 dengan penyebab kematian tidak diketahui.
“Keluarga almarhum tidak mau dilakukan otopsi,” ungkapnya.
Dijelaskan dia, TKW ini bekerja ke luar negeri melalui non prosedural atau illegal. Korban bekerja di perusahaan Borneo Agro Resources Sdn. Bhd di kantor/office di Jalan Kampung Nyabor 96000 Sibu, Bintulu, Serawak, Malaysia.
“Data kapan ke luar negeri kami juga tidak tahu,” katanya.
Ditambahkan Sinaga, saat proses pemulangan jenazah bersama suami dan dijemput keluarga di Lombok. Suami juga sama-sama menjadi pekerja migran di sana.
“Kalau pengakuan suaminya sih kematian karena darah tinggi dan kencing manis. Yang jelas keluarga menolak otopsi,” tegasnya.(dik)