LOMBOK – Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo, Situbondo, Jawa Timur, KH. Muhammad Kholil As’ad Situbondo berkunjung ke Lombok, Senin (24/7/2023).
Sementara itu adapun profilnya. Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo lahir di Situbondo, dia merupakan putra Bungsu Almarhum KHR. As’ad Syamsul Arifin Sang Mediator Nahdlatul Ulama (NU).
Nama Muhammad Kholil diberikan oleh Kiai As’ad Ayahandanya tafa’ulan kepada gurunya yakni, Syeikhona Muhammad Kholil bin Abdul Lathif Bangkalan. Dimana usianya sekitar 15 tahun dia modokkan ke Makkah ke Syeikh Ismail Alyamani Almakki yang masih teman Kiyai As’ad atas saran Kiyai Sarkaman.
Sebelum itu, sebenarnya Kiyai Kholil muda sudah di minta oleh Syeikh Ismail ke Kiyai As’ad ketika sebelum Munas NU di Situbondo.
Sebelum mondok ke Makkah, Kiyai Kholil Muda belajar kepada beberapa santri-nya Kiyai As’ad, belajar Nahwu Sharrofya yang kutahu pada Ustadz Zainal Abidin, sedangkan ngaji tasawwufnya pada KH. Sufyan Miftahul Arifin terkadang juga ditemani kakaknya, Almarhum KHR. Ahmad Fawaid As’ad karena beliau Yai Fawaid juga ngaji ke Kiyai Sufyan.
Selanjutnya, ia masuk jama’ah Dizikir thoriqoh An Naqsyabandiyah Al Ahmadiyyah sekitar umur 11 tahun pada Kiyai Sufyan Miftah, mungkin ketika itu diantara para Jama’ah yang lain beliau termuda. Namanya anak muda, Lora Kholil Muda masih tidak lepas dari kenakalannya bersama teman – temannya, sehingga terus dijaga oleh KH. Zubairi dan KH. Ahmad Sufyan Miftah kala itu.
Diantara guru yang diketahui, yang banyak mempengaruhi pribadinya beliau adalah, KH. Muhammad bin Imam Pamekasan Madura, KH. Sufyan Miftahul Arifin dalam perjuangannya, dan Syeikh Ismail Alyamani Almakki dan juga Ayahandanya sendiri .
Sekitar tahun 1992, beliau pulang ke Indonesia, dan mendirikan pondok pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Wali Songo adanya pondok tersebut, jauh sebelumnya Kiyai As’ad Ayahandanya pernah berdawuh, ketika pulang dari pengajian NU di Situbondo. Ketika sampai di selatan komplek pondok yang mana ketika itu masih ” persawahan ” Dawuhnya ” ‘Suatu saat nanti saya akan punya pondok disini, padahal ketika itu Lora Kholil masih belum lahir “
Memang betul ” Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ” Kiai As’ad yg dikenal pawangnya bajingan dan preman, begitu juga dengan kiai Kholil As’ad, banyak juga bajingan, maling, perampok, anak jalanan takluk ditangannya atas kuasa Ilahi dan akhirnya bertaubat ini fakta, semoga taufiq selalu menyertainya.
Beliau yang saya tau juga termasuk kiai nyentrik, Bisa juga dibilang ” Budayawan ” beliau mengagumi sekali ” pencak silat ” makanya beliau termasuk salah satu” Dewan Khos Pagar Nusa Pusat ” Juga pesyair, banyak sekali syair syair yg dikarang oleh beliau, bahkan mungkin sudah ribuan bait dan ratusan lagu, tentang Cinta Baginda Nabi, Waliyullah, Ulama’ bahkan syair – syair kebangsaan.
Ciri khas dari disela sela ceramah beliau yang selalu ku ingat, pasti selalu ada kalimat ” Allahumma Sholli ‘Alaa Muhammad ” Beliau juga pernah berdawuh pada kami ” Apapun tanpa Kanjeng Nabi akan hambar “.
Sumber berita: Halaman Facebook Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Stibondo
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo, Situbondo, Jawa Timur, KH. Muhammad Kholil As’ad berkunjung ke Lombok, Senin (24/7/2023). Kedatangannya disambut Bupati Lombok Tengah H. Lalu Pathul Bahri di Pendopo.
Dalam kunjungan ke Lombok, adapun agenda kegiatannya. Kegiatan Lombok Tengah Bersholawat. Selain itu, bakal menyambangi sejumlah pondok pesantren dan muridnya di Lombok.
Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri mengatakan, kedatangan KH. Muhammad Kholil As’ad akan mengisi kegiatan digelar Pemerintah Lombok Tengah.
“Kami berharap nanti masyarakat dapat memperoleh pemahaman lebih dalam tentang sholawat dan cinta untuk Lombok Tengah,” kata bupati.(dik/ist)