LOMBOK – Kejuaraan Paralayang dunia atau Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) berlangsung di Sky Lancing, Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah. Acara ini dibuka, Jumat (28/7/2023) dan akan berakhir Minggu (30/7/2023).
Sekjen PB Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI), Marsekal Pertama TNI Tyas Nur Adi mengatakan, event PGAWC tersebut merupakan event keempat kalinya digelar di Bukit Lancing.
“Ini merupakan penghargaan dan kepercayaan dunia internasional bagi kita sebagai tuan rumah pada kejuaraan dunia paralayang ini,” terangnya kepada awak media di lokasi.
Dirinya berharap atlet Indonesia yang berlaga dalam event PGAWC tersebut dapat mendulang podium juara.”Untuk pembinaan atlet kita secara periodik kita laksanakan melalui pertandingan-pertandingan nasional,” terangnya.
Sementara itu, diketahui atlet paralayang ini dari 13 negara. Di antaranya, Jepang, Malaysia, Filipina, Thailand, China, Saudi Arabia, Romania, Korea, Uni Emirat Arab, Serbia.
Sedangkan atlet asal Indonesia ada 30 orang. Masing-masing mereka nantinya akan dinilai ketepatan atau akurasi saat mendarat di titik yang telah ditentukan.
Sementara, Bupati Lombok Tengah, H.L Pathul Bahri berharap event serupa tak hanya sekali digelar karena sport paralayang lainnya ada juga di Torok Aik Belek dan ini berpotensi sebagai titik olahraga paralayang.
“Melihat event ini kami alhamdulilah memberikan apresiasi dan terimakasih, ketika kegiatan seperti ini membuat pergerakan ekonomi semakin bagus dan tumbuh,” katanya dalam sambutan.
Ditegaskan Pathul, dalam mengembangkan olahraga paralayang pihaknya menyiapkan bibit-bibit atlet, bahkan pemda telah memberi sejumlah parasut untuk memfasilitasi mereka.
“Ini sudah beberapa waktu tahun lalu kami menganggarkan ini, kegiatan ini juga berkolaborasi dengan yang lain. Ini keseriusan anak-anak kita agar bisa mengembangkan diri dan melebarkan sayap mereka jadi orang hebat,” kata bupati.
Ditambahkan Plt Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, H. Lendek Jayadi mengatakan dampak dari adanya event tersebut diharapkan mampu mendongkrak dan memperluas ekonomi masyarakat sekitar.
Sementara sisi timur sudah ada KEK Mandalika, di Barat ada juga surfing dan diving tepatnya di Selong Belanak serta di Bukit Lancing menjadi kawasan wisata paralayang.
“Sport tourism berkelas dunia saling menguatkan dan berkelanjutan sehingga kawasan hampir 90 kilometer persegi ini menjadi kawasan wisata yang memberikan dampak ekonomi masyarakat,” katanya.(nis)