LOMBOK – Kepala Desa Jelantik, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah Mariadi membeberkan alasannya tidak ikut Kunjungan Kerja (Kunker) ke Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Kepada jurnalis Koranlombok.id, dia mengaku tidak ikut dalam rombongan Kunker karena tidak ada anggaran. Termasuk pihaknya tidak pernah menganggarkan melalui APBDes 2023.
Dijelaskan Mariadi, untuk setiap Kunker seperti ini bisanya diterbitkan dua Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dengan total anggaran disiapkan Rp 8 sampai 9 juta.
“Ya kalau lebih kita kembalikan. Cuma yang jelas alasan saya tidak ada ikut tidak ada uang, tidak mau berutang, tidak mau minjam,” ungkapnya, Selasa (1/8/2023).
Sementara soal kabar selain ke Batam Kunker akan dilanjutkan ke Singapura. Kades Jelantik mengaku belum mendengar informasi itu. Begitu juga kabar para Kades sudah membuat paspor jauh-jauh hari.
“Nah terkait passport saya tidak pernah dengar itu,” jawabnya.
Ditambahkan dia, di Kecamatan Jonggat ada dua Kades yang tidak ikut Kunker. Kades Gemel dan dirinya. Sementara ia tidak mengetahui jelas apa alasan Kades Gemel tidak ikut Kunker.
“Semua kita awalnya diundang melalui forum untuk koordinasi dan komunikasi. Cuma saya bilang tahun ini tidak ikut berhubung tidak dianggarkan melalui APBDes. Kan kita pasti mau belanja, terus pakai apa,” terangnya.
Selanjutnya, informasi yang dia terima dari Kunker tersebut. Para Kades akan mengunjungi beberapa daerah pariwisata dan membahas soal Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lombok Tengah Lalu Rinjani mengaku tidak mengetahui rencana Kunker ke Singapura.
“Saya ndak tahu kalau itu dik,” jawabnya.
Rinjani hanya membenarkan ada Kunker ke Batam bersama 17 Kades di Lombok Tengah. Kegiatan ini juga akan diikuti langsung Wakil Bupati H. Nursiah.
“Ada 17 Kades,” katanya singkat, Senin (31/7/2023).
Sebelumnya, Camat Jonggat, Hj. Lale Anys Fajryani yang dihubungi mengatakan hal serupa. Kunker dilakukan berdasarkan kerangka acuan kegiatan.
“Kades di Kecamatan Jonggat ada 12 orang yang ikut,” bebernya.
Dijelaskan Lale Anys, dari 12 Kades di kecamatan yang ia pimpin, dua Kades yakni Gemel dan Jelantik tidak ikut. Dirinya tidak mengetahui apa alasan dua Kades tidak bergabung dalam rombongan Kunker tersebut.
“Biar jelas tanya ke Kades saja ngih. Kebetulan yang koordinir keberangkatan Kades ini forum Kades, jadi saya belum pernah ada komunikasi dengan Kades yang tidak ikut alasannya apa. Mungkin bisa ditanya langsung ke ketua forumnya atau bersangkutan,” terangnya.
Dalam kegiatan Kunker para Kades, nantinya akan menggunakan dana bersumber APBDes. Dimana penggunaan anggaran sudah dikonsultasikan ke DPMD selaku OPD yang mengurus desa.
Sesuai jadwal yang diterima Koranlombok.id, kunker ini akan berlangsung dari tanggal 1 sampai 4 Agustus 2023. Tujuan ke Pemerintah Kota Batam ke Bakesbagpol.
Sementara soal isu Kunker akan dilanjutkan ke Singapura, dia tidak membenarkan.”Keliatan di KAK itu hari ketiga acara bebas,” jawabnya.
Kepala Bakesbagpoldagri Lombok Tengah Murdi juga membenarkan kabar Kades Kunker ke Batam. Kunker para Kades bakal ikut dalam rombongan Wakil Bupati H.M Nursiah, Kesbagpoldagri, Kepala DPMD, asisten, Camat Jonggat dan beberapa Kades di Kecamatan Jonggat.
“Iya benar, akan melaksanakan studi tiru model pembangunan forum kewaspadaan dini masyarakat,” terang Murdi.
Soal kabar akan dilanjutkan kunjungan ke Singapura. Murdi mengaku tidak mengetahui soal itu. Sementara rombongan Kunker ini akan bertolak ke lokasi tujuan Selasa (1/8/2023). “Besok pagi (hari ini, red),” jawabnya.(dik)
