LOMBOK – Warga Desa Lekor, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah bersama perangkat pemerintah desa ramai-ramai menolak kehadiran petugas Puskesmas Pembantu (Pustu) yang baru di Desa Lekor.
Warga menginginkan agar petugas lama, Roha Siti Hidayati tetap dipertahankan di desa. Jika tuntutan warga tidak direspons Bupati H. Lalu Pathul Bahri, mereka mengancam akan mendatangi kantor bupati dan kantor Dinas Kesehatan.
Sebagai bukti keseriusan penolakan hasil mutasi ini, warga bersama pemerintah desa telah membuat surat berita acara penolakan hasil mutasi. Sementara ada empat poin penting disampaikan warga dalam berita acara tersebut.
- Pelayanan terhadap masyarakat selama ini dirasa sangat memuaskan dilakukan oleh petugas Pustu Roha Siti Hidayati
- Selama memberikan pelayanan kepada masyarakat, tidak pernah ada komplin atau perilaku kurang mengenakkan
- Warga menolak petugas baru dengan alasan belum tentu lebih baik dari yang sebelumnya
- Jika keinginan warga tidak ditindaklanjuti, warga akan mendatangi kantor bupati dan dinas kesehatan untuk hearing
Sementara dalam surat berita acara yang diterima jurnalis Koranlombok.id, surat ini diterbitkan 4 Agustus 2023. Dalam surat berita acara langsung ditandatangani, Kepala Desa Lekor Patuhurrijal, Ketua Forum Kawil Saharudin dan Ketua BPD.
“Ini kesepakatan kami bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, Pemdes dan BPD,” tegas Ketua Forum Kepala Wilayah, Saharudin, Senin (7/8/2023) di Praya.
Atas dasar ini, pihaknya meminta kepada bupati untuk menindaklanjuti. Agar tidak terjadi gejolak di bawah. Saat ini warga di bawah terus menyuarakan penolakan.
“Jangan sampai terjadi hal tidak kita inginkan,” katanya tegas.
Selama ini, warga bersama pemerintah desa terus menjaga kondusifitas di bawah. Jangan gara-gara hasil mutasi itu lantas menimbulkan gesekan baru.
“Memang kita tahu Roha Siti Hidayati sudah 12 tahun mengabdi di desa,” tuturnya.
Terpisah, Ketua LSM Gempar NTB Hamzan Halilintar sebagai warga di Kecamatan Janapria ikut buka suara. Hamzan meminta agar tuntutan warga ditindaklanjuti.
“Mohon kepada bapak bupati dan dinas agar menindaklanjuti,” katanya.
Hamzan menceritakan, berdasarkan informasi di bawah memang saat ini situasi di Desa Lekor kurang baik pasca ada mutasi.
“Sekali lagi jangan sampai ada kegaduhan di bawah,” tegasnya.(nis)