LOMBOK – Kepolisian Polres Lombok Tengah sudah turun menyelidiki penyebab kebakaran hutan jalur Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara menuju Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Hasil penyelidikin dugaan kuat karena cuaca ekstrem.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Lombok Tengah, AKP Hizkia Siagian mengaku sudah turun bersama tim identifikasi. Adapun titik kawasan hutan yang terbakar sampai wilayah Desa Prian, Kabupaten Lombok Timur.
“Tim Polres Lombok Tengah yang diterjunkan ada enam orang,” terangnya, Kamis (10/8/2023).
Diterangkan Kasat Reskrim, menurut keterangan juru kunci saat ini sudah masuk rawan kebakaran hutan pada musim kemarau. Untuk itu, tim di lokasi sejak tanggal 5 sudah turun.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada para pendaki untuk menjaga kebersihan dan jangan membuang puntung rokok sembarangan karena ini dapat memicu kebakaran hutan.
“Saat memasak juga pastikan api sudah mati saat ditinggalkan,” imbaunya.
Terpisah, Kepala Seksi Pengelola TNGR wilayah 1 Resort Aik Berik, Dwi Pangestu mengatakan menurut pantauan pihaknya titik-titik api sudah padam saat ini. Sedangkan luas lahan yang terbakar 205 hektare.
“Kemarin sore dari pemantauan sudah tidak ada fire spot, kita konfirmasi dengan tim pada setengah 5 sore hingga malam kemarin itu sudah tidak ada asap,” terangnya via ponsel.
Dijelaskan Dwi, jenis vegetasi yang terbakar dalam kejadian tersebut adalah rumput, ilalang, semak, perdu, dan pepohonan mayoritas jenis cemara. Kondisi saat ini masih ada tim yang bersiaga memantau salah satunya di Joben, Lombok Timur.
“Teman-teman memantau dari Tete Batu sana kan bisa terlihat,” terangnya.
Sementara sekarang TNGR masih ditutup untuk umum, sedangkan saat ini yang hanya boleh masuk adalah tim kepolisian yang melakukan penyelidikan dan sejumlah orang yang sedang melakukan pelatihan pemandu dengan izin khusus.
“Kalau kaitan itu kemarin ada kebijakan dari balai untuk mereka melakukan uji kompetensi,” katanya.(nis)