LOMBOK – Ketua Komisi IV DPRD Lombok Tengah, Legewarman meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) untuk melakukan pendataan ulang untuk membuktikan data dimiliki Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM). Permintaan ini disampaikan Lege saat menerima ratusan guru P3K di gedung DPRD, Selasa (15/8/2023).
“Ini perlu ada pendataan ulang untuk mengetahui kondisi guru baik yang berstatus sebagai P3K dan PNS di setiap sekolah,” tegasnya.
Menurut Lege, pendataan ulang juga bertujuan agar ada kejelasan berapa data real kebutuhan guru yang diperlukan Pemkab Lombok Tengah sebenarnya.
“Biar ada kejelasan, faktanya tidak sesuai maka kami ingin meminta kepada Dikbud melakukan pendataan,” pintanya.
Dari Komisi IV, pihaknya siap memfasilitasi pertemuan antara forum guru, PGRI, Dikbud, serta BKPSDM terkait persoalan ini. “Kita kasih waktu seminggu untuk pendataan ulang lagi,” tegasnya lagi.
Dengan kesemrawutan data tersebut, politisi PBB ini menilai bersumber dari kesalahan input data Dapodik. Sementara itu pemerintah pusat memberikan formasi 1.542, sementara hanya diambil 119 formasi khusus guru.
“Data Dapodik kita ini yang saya ragukan, selalu saya sampaikan tentang kondisi pendidikan kan datanya dasar dari Dapodik,” terangnya.
Sementara itu, ratusan guru yang hearing ke Kantor DPRD Lombok Tengah menuntut kejelasan mereka yang telah lolos seleksi P3K. Dimana sampai saat ini tidak memiliki penempatan.
Ketua Forum Guru, Zulfan Jihadi mengungkapkan ada 742 guru yang telah lolos tes PPPK. Meraka sekarang tidak memiliki penempatan, sementara usulan tahun 2023 tersedia hanya 119 formasi.
Selain itu juga, mereka mengeluhkan dengan masuk guru SMP ke SD. Ini dinilai tidak sesuai dengan penempatan mereka, karena berstatus sebagai guru mata pelajaran bukan guru kelas.
“Kami mau formasi itu ditambah agar kami ada penempatan titik,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Tengah, Didik Purwastiadi mengatakan membeberkan data guru kelas di semua kecamatan ada 3.428 orang kurang 440, guru agama 622 kurang 47, sementara guru olahraga 412 kurang 163. Jumlah ini menurut data yang dihimpun oleh pihaknya pada 14 April 2023.
“Data ini kami dapat melalui jejaring kami yang kita sebut Korwil di masing-masing kecamatan, untuk keperluan usulan formasi kebutuhan guru di Lombok Tengah,” terang dia.
Kepala BKPSDM Lombok Tengah, Lalu Wahardian menegaskan data yang digunakan bersumber dari Dapodik yang diserahkan oleh Dikbud. Sementara jumlah formasi yang tersedia dinilai telah sesuai dengan kebutuhan daerah.
“Kami tidak akan bisa membikin data-data yang tidak valid, karena nanti Kementerian Pendidikan itu akan melihat, jadi data ini bisa kita sandingkan,” tegasnya.(nis)