LOMBOK – Harga jual air dikabarkan naik di Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Ardhia Rinjani, Lombok Tengah. Kondisi ini membuat warga di Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur tidak bisa terlayani oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sampai sekarang. Warga di sana membutuhkan air bersih pada musim kemarau tahun 2023.
Kepala Pelaksana BPBD Lombok Tengah, H. Ridwan Ma’kruf menerangkan sampai dengan saat ini status kekeringan masih siaga. Sementara permintaan warga Kidang belum bisa terlayani karena stok air bersih berkurang. Itu imbas dari adanya rencana kenaikan harga air di PDAM.
“Ada perubahan sistem di PDAM, kita tunggu dulu aturannya seperti apa baru kita melakukan penyaluran, toh juga kendaraan PDAM yang kita gunakan,” terang Ridwan kepada awak media, Senin (21/8/2023).
Bisanya dengan anggaran Rp 30 juta, BPBD bisa menyiapkan stok air bersih 100 tangki dengan harga pertangki Rp 300 ribu. Karena ada kenaikan, BPBD hanya bisa menyiapkan perkiraan 75 tangki air bersih.
“Berkurang stok air kita, tapi PDAM belum kasih kami berapa sebenarnya kenaikan harga,” ungkapnya.
Ridwan menegaskan, jika BPBD memiliki kendaraan tangki air sendiri penyaluran air bersih ke masyarakat akan lebih cepat dilakukan. Dimana ada sumber air minum lain yang bisa digunakan, ini lebih dari cukup hingga 30 tangki air sekali ambil.
Ia berharap pengadaan mobil tangki air dapat segera disetujui, karena cara ini bisa memberikan pelayan prima kepada masyarakat karena fungsinya yang sangat vital.
“Kita sudah sering ajukan tapi karena faktor keuangan kita mungkin masih kurang, tapi saya sudah lobby ke pusat. Kita butuh satu unit saja lah karena manfaatnya banyak, karena kita mau berikan pelayan prima,” katanya.
Dijelaskannya, biasanya BPBD menyalurkan air bersih kepada masyarakat ketika ada permintaan, sedangkan wilayah yang menjadi atensi masih di enam kecamatan. Di antaranya, Janapria, Praya Timur, Praya Barat, Praya Barat Daya, Jonggat dan Pujut.
“Yang baru meminta ini Kecamatan Praya Timur dan Jonggat, dan jumlah yang sudah kita dropping sekitar 60 sampai 70 tangki, pertangki isinya 5000 liter,” tuturnya.
Dengan kondisi ini, Ridwan juga mengandalkan bantuan stok air bersih dari OPD lainnya. Diharapkan Dinas Sosial yang memiliki armada mobil tangki juga dapat membantu penyaluran air bersih di musim kemarau.
“Kita masih ada stok air bersih, lebih lanjut kita sudah bersurat ke BWS NT I karena ada disiapkan air bersih untuk konsumsi masyarakat,” terangnya.
Ditambahkan dia, pada musim kemarau saat ini permintaan bantuan air bersih tak sebanyak tahun lalu. Padahal menurut perkiraannya musim kemarau tahun ini akan lebih panjang hingga bulan September 2023.
“Mungkin masyarakat dapat bantuan dari pihak lain, kita juga nggak tahu,” kata Ridwan.(nis)