Empat Hari Air Tidak Mengalir di Janapria

oleh -969 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID Seorang ibu warga Desa Janapria, saat membuka keran air PDAM di halaman rumahnya, Selasa (22/8/2023).

LOMBOK – Setidaknya sudah empat hari lamanya air tidak mengalir di Desa Janapria, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perumda Tirtha Ardhia Rinjani Kecamatan Janapria, Zulnaidi langsung buka suara.

Dia mengatakan ada perbaikan sambungan pipa di wilayah Pelebur, Kecamatan Batukliang yang menyebabkan terganggunya layanan air.  Dikatakannya, perbaikan pipa tersebut dilakukan sejak Jumat lalu dan ini membuat terganggunya suplai air di dimana hampir sebagian desa di Kecamatan Janapria terdampak. Sementara sumber mata air yang digunakan berasal dari mata air Sesere.

Baca Juga  Anggaran Konser Dewa 19 dari APBD 2023 Ditutupi

 

Adapun desa yang terdampak, Desa Pendem, Janapria, Tibu Sisok, Langko, Nunang, dan Jelitung hingga Desa Prako.

“Sudah selesai Alhamdulilah tadi malam sudah keluar airnya tapi debitnya masih kecil, Insyaallah sudah mulai normal kembali hari ini,” yakinnya saat dikonfirmasi jurnalis Koranlombok.id, Selasa (22/8/2023).

 

Sementara sejumlah desa dibagian barat Kecamatan Janapria seperti Durian, Kerembong dan Juring bergilir dengan wilayah Kopang yang disuplai dari mata air Tibu Nangklok.

“Itu dua hari sekali bergilir kita alirkan,” katanya.

Baca Juga  Atensi Pokir DPRD Loteng, KPK: Bupati Jangan Malah Konspirasi

Sementara beberapa desa masih ada yang belum bisa terlayani oleh PDAM karena topografi daerah yang tinggi seperti di sebagian Desa Lekor dan Langko. Sedangkan tarif air masih berkisar Rp 2.946 perkubik.

“Sudah empat hari tak ada air yang mengalir, ada tapi kecil alirannya,” kata Suwarlan warga Desa Janapria.

Ia mengaku kesulitan untuk memenuhi keperluan memasak dan minum. Sementara itu sekarang dirinya mengandalkan air dijual menggunakan gallon untuk konsumsi. Beruntung ada air sumur untuk keperluan mandi dan mencuci.

Baca Juga  Dewan Legewarman Sebut Perlu Penganggaran Spesifik

“Sebulan saya bayar air PDAM sekitar Rp 60 sampai Rp 70 ribu,” ungkapnya.

Hal serupa juga dialami oleh warga Janapria lainnya, Baiq Hafsah yang terpaksa harus membeli air galon isi ulang untuk memasak. Setidaknya membutuhkan 2 sampai 3 galon untuk beberapa hari dengan harga Rp 4000 pergalon air isi ulang.

“Ada sih sumber air sumur tapi kan untuk siram halaman dan cuci pakaian. Kalau air PDAM kan untuk mandi sama masak,” ujarnya.(nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.