LOMBOK – Rencana pinjaman Rp 120 miliar Perusahaan Umum Darah (Perumda) Air MinumTirta Ardhia Rinjani Lombok Tengah kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI), masih dikaji pemerintah kabupaten.
Plt Direktur Perumda Air Minum Tirta Ardhia Rinjani, Bambang Supratomo menegaskan rencana uang pinjaman bernilai besar untuk pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM). Begitu juga tujuan untuk melihat perkembangan Lombok Tengah 10 tahun mendatang, dimana jumlah penduduk dan infrastruktur akan berkembang dan pelayanan air bersih harus semakin optimal.
“Sementara sumber air baku kita hanya itu-itu saja, jadi ngak balance antara kebutuhan dengan suplainya, sehingga alternatif kita butuh sistem perpipaan yang baru,” terangnya kepada media, Rabu (23/8/2023).
Untuk membangun fasilitas tersebut, Bambang mengaku butuh pembiayaan yang besar. Dimana kebutuhan ini telah dihitung dan dianalisis oleh konsultan dan pihak PDAM.
“Angka yang kemarin itu hasil feasibility study (FS) dan Detail Engineering Design (DED). Jadi kita ngak ujug-ujug,” katanya.
Dijelaskannya, dengan ditetapkannya status dari PDAM ke Perumda, pihaknya didorong untuk lebih mandiri kedepan salah satunya mengusahakan pembiayaan melalui bussines to bussines atau investor, namun pihaknya masih menghindari resiko jika hal tersebut dilakukan.
Adapun alternatif lainnya yakni, melalui kerjasama antara badan usaha dengan Pemda, sementara dengan sumber Perumda saat ini hanya mampu mencover perbaikan kecil sehingga tidak mampu.
“Mau gimana lagi saya kan memikirkan 5 sampai 10 tahun kedepan, tentu kita harus berani ambil terobosan, hitungan kita juga harus kuat,” tegasnya.
Bambang mengatakan jika nanti perhitungan dari pihaknya sudah kuat tentu Pemkab Lombok Tengah juga akan mengkaji kemampuan Perumda untuk membayar angsuran, setelah itu jika sudah disetujui baru akan didiskusikan dengan DPRD untuk dikaji kembali.
“Setelah itu baru pihak PT SMI akan menganalisa permintaan tersebut, saat ini kami masih menggodok regulasi pinjaman tersebut apakah atas nama Pemkab atau Perumda langsung,” terangnya.
Menurut Bambang, jika Pemkab Lombok Tengah yang sebelumnya pernah melakukan pinjaman maka itu bakal menjadi track recordnya.
“Kalau PDAM ini merupakan regulasi yang baru karena belum pernah melakukan pinjaman,” bebernya.
Bambang yakin kajian dilakukan Pemkab tidak lama. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil kajian keluar. Ditambahkannya, jika tiga SPAM terbangun maka ada 20 ribu pelanggan baru yang bisa dilayani, sementara saat ini baru ada 52 ribu pelanggan.
Fasilitas SPAM rencana akan dibangun sumber mata air Lempanas dan Otak Pemasir, dengan memiliki kapasitas masing-masing 50 liter perdetik. Sementara Cerorong – Danau Biru kapasitasnya 150 liter perdetik.(nis)