Dinas Pertanian Loteng Target Hasil Produksi Kedelai 1 Ton Per Hektare

oleh
FOTO ULFI JURNALIS KORANLOMBOK.ID Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah / M. Kamrin

LOMBOK – Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, M. Kamrin menargetkan hasil produksi kedelai bantuan pemerintah pusat 1 ton per hektare.

Sementara itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah menggelontorkan bantuan pengembangan kedelai di Lombok Tengah dengan luas lahan 2.575 hektare. Sebelumnya, pemerintah pusat akan mengalokasikan ke dua kecamatan namun berkembang menjadi tiga kecamatan.

Di antaranya, Kecamatan Praya Barat, Jonggat, Praya. Disamping itu, sekarang petani dan pemerintah mengklaim tinggal menunggu waktu panen kedelai.

“Tinggal menunggu rezeki saja, pokoknya target kami dalam program ini 1 ton hasil produksi per hektarenya,” tegasnya di hadapan media, Jumat (1/9/2023) di ruang kerjanya.

Dari proses penanaman benih kedelai bantuan pemerintah pusat ini, Kamrin tidak menutupi ada saja kendala di lapangan. Apalagi soal kebutuhan air. Begitu juga soal pendistribusian bibit dari pusat ke daerah.

“Makanya kami sempat telpon Pak Dirjen agar segera disalurkan. Dan kalau sekarang tinggal menunggu hasil panen saja,” ungkapnya.

Diceritakannya soal kendala, mulai dari kebutuhan air. Awal muncul persoalan karena semua saluran dalam proses perbaikan. Belum lagi persoalan sampah di setiap saluran air. Awalnya saat pihaknya melihat di lapangan, air dialirkan cukup sehari dan sudah bisa dinikmati petani hari itu juga. Namun tidak seperti dibayangkan.

“Dibukanya hari ini, air bisa diterima petani 2 sampai 3 hari. Ini salah satu masalah juga di lapangan,” cerita dia.

Untuk itu, pihaknya harus melakukan koordinasi dengan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Tapi biasanya pihaknya selalu menerima keluhan bagi petani yang ada di hilir.

“Ini yang sering tidak dapat air,” ungkapnya.

Disamping itu dari dampak program penanaman kedelai bantuan pemerintah pusat ini, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar dan stok kedepannya. Begitu juga kebutuhan di daerah bahkan nasional.

Selanjutnya soal harga menurut Kamrin relatif aman. Biasanya harga akan turun ketika jumlah produksi melimpah. Namun ia memastikan ketika panen kedelai dilakukan maka akan memberikan dampak besar kepada masyarakat dan kebutuhan pasar.(ufi)  

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok.id merupakan salah satu media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok.id selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.