LOMBOK – Bupati Lombok Tengah H. Lalu Pathul Bahri dibanjiri penghargaan tingkat nasional, baru-baru ini. Adapun diterima penghargaan sebagai Tokoh Indonesia dari Majalah TEMPO kategori Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan.
Penghargaan melalui Indonesia Awards atas inisiatif beasiswa kedokteran non APBD dari iNews media group. Dan terakhir penghargaan nasional sebagai penggerak UMKM dari Kementerian Koperasi dan UKM.
“Kami mengapresiasi penghargaan yang diberikan oleh dua media nasional kepada Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri,” kata anggota DPRD Lombok Tengah dari Fraksi Demokrat, Andi Mardan, Jumat (1/9/2023).
Disamping memberikan apresiasi kepada politikus Gerindra itu, Andi sempat menyentil adanya infrastruktur pendidikan masih memprihatinkan di Lombok Tengah. Terutama di tingkat sekolah dasar
“Kita lihat saja seperti apa implementasinya, untuk anugerah yang dia terima kita apresiasi itu kan pemikiran yang bagus,” tuturnya.
Disebutkan Andi Mardan, program terobosan bupati menurut dia sangat perlu dipantau oleh masyarakat bagaimana pola kerjasama dengan kampus tujuan, terkait pembiayaan dan alur tes masuk para peserta program beasiswa kedokteran tersebut. Apakah harus menjalani tes kembali di fakultas kedokteran kendati telah mendapat rekomendasi dari pemerintah sebagai pemilik yayasan pengelola program beasiswa kedokteran itu.
“Kan itu kita belum tau juga apakah dana yang dipakai dari sumbangan, Baznas atau diambilkan juga dari APBD,” singgungnya.
Di balik itu semua, seorang penerima beasiswa kedokteran Ida Sulfiana warga Desa Jago, Kecamatan Praya tidak lolos tes. Menurut Andi, tentu informasi ini juga pihaknya akan mengecek, terlebih di Kecamatan Jonggat ada empat orang yang terdata mengikuti program beasiswa kedokteran apakah ini lolos atau tidak.
“Nah itu dia apakah dia masuk dalam kategori tertentu atau bagaiman masih belum tahu, biar kita tidak ngawur,” katanya tegas.
Disamping itu, Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri mengatakan sudah ada solusi bagi 11 penerima beasiswa kedokteran jalur penghafal Alquran yang tidak lolos. Dimana mereka akan dimasukan di kampus bidang kesehatan.
“Sudah kami bicarakan, tidak ada masalah,” tegasnya kepada awak media, Senin (4/9/2023).
Pathul mengatakan, universitas telah menentukan passing grade dan Ida yang sebelumnya digembar-gemborkan akan lolos namun belum memenuhi nilai standar kendati bersekolah di yayasan bupati. Sementara itu, pemkab dan universitas tidak berani meloloskan karena dana yang digunakan bersumber dari sedekah masyarakat dan ASN.
“Itu buktinya kami dan universitas terhadap orang-orang yang berkompetesi itu tidak bisa kita bantu, tidak bisa diintervensi,” katanya.(nis)