LOMBOK – Pernikahan sesama jenis nyaris terjadi di Dusun Bunsalak 2, Desa Jago, Kecamatan Praya, Lombok Tengah. Pria berusia 18 tahun ini awalnya mengaku bernama Nisa Erlina dan meminta disiapkan mahar atau maskawin 2 gram emas. Namun beruntung, niat kotor terbongkar.
Sementara itu calon pengantin pria inisial MN, 30 tahun warga Dusun Bunsalak 2 menurut informasi tidak mengetahui dari awal bahwa Nisa merupakan seorang pria dengan nama aslinya, Zaki warga Dusun Pengalang, Desa Persiapan Krame Jati, Kecamatan Pujut.
Kepala Dusun Bunsalak 2, Muhammad Toha menceritakan awal mula kasus ini terbongkar. Dimana saat itu prosesi Adat Sasak bernama sejati selabar akan berjalan, namun saat ditanyakan di mana tempat tinggal atas nama calon pengantin wanita Nisa Erlina tapi tidak ditemukan.
Identitas ini juga sempat dicek melalui kepala dusun si calon pengantin wanita juga tidak ada. Kepala dusun di sana menyebutkan tidak ada nama anak gadis bernama Nisa Erlina pada Minggu, (10/9/2023).
“Kata Pak Kadus di sana, nama Nisa Erlina tidak ada dalam daftar nama penduduk mereka, sementara nama orangtua benar ada dan mereka merupakan warga kami di Dusun Pengalang,” katanya Toha menceritakan pengakuan Kadus Pengalang kepada media, Selasa (12/9/2023).
Menurut keterangan dari Kadus Pengalang kata Toha, bahwa Zaki sehari-hari kerap bergaul dengan wanita dan berprilaku feminim. Mengetahui hal ini, dirinya langsung mendiskusikan masalah ini dengan para tokoh dan lembaga adat Desa Jago. Beruntung pihak keluarga langsung menjemput Zaki di Desa Jago.
“Saya menghormati keluarga makanya saya tidak banyak tanya tentang bagaimana perasaan mereka (keluarga MN, red),” katanya.
Dijelaskan Kadus Bunsalak 2, sebelumnya dari pihak keluarga MN tidak ada perasaan curiga sedikit pun terhadap calon pengantin yang mengaku gadis asal Pujut. Selama di rumah calon pengantin pria, Zaki selalu berpakain layaknya wanita muslim.
Bahkan selama berada di rumah MN, dia sempat melakukan salat berjamaah di masjid menggunakan mukenah bersama wanita lainnya di Bunsalak 2.
“Sempat disebut mas kawin yang diinginkan 2 gram emas,” tutur Kadus.
Ditambahkan Toha, MN mengenal calon pengantin wanita melalui media sosial facebook. Atas kejadian ini, informasi diterima jika MN sudah memutuskan menikah dengan wanita lain asal Desa Jago.
“Tujuannya menikah karena orangtuanya sedang sakit sekarang dan butuh ada yang membantu dan merawatnya,” cerita Kadus Bunsalak 2.(nis)