LOMBOK – Warga mukim pekuburan Gunung Riti Ujung Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah melarang pihak kepolisian mendirikan pos keamanan MotoGP Oktober 2023 di tempat pemakaman. Keputusan ini diambil warga berdasarkan hasil rapat jemaah mukim Minggu malam (27/8/2023).
Ketua Remaja Masjid Al-Hakim, Alus Darmiah mengungkapkan sebagai bentuk keseriusan warga langsung mendirikan plang di lokasi. Plang yang dipasang bertuliskan ‘Peringatan Keras Dilarang dijadikan Pos Keamanan dan Mengembala Ternak di Area Tanah Wakaf Perkuburan’.
“Bukan hanya mendirikan pos keamanan saja kami larang, kami juga melarang masyarakat umum menonton di lokasi Pemakaman Umum Gunung Riti,” katanya tegas saat dihubungi jurnalis Koranlombok.id, Sabtu (16/9/2023).
Aluas menceritakan, warga melakukan pemasangan plang pelarangan tersebut pada Kamis (14/9/2023). Dia menyebutkan, pada event MotoGP tahun lalu tempat pemakaman ini digunakan pihak kepolisian sebagai pos keamanan. Mengecewakannya, kebersihan tidak dijaga sampah berserakan di pekuburan. Sementara warga menganggap pekuburan sebagai tempat yang sangat sakral.
“Kebersihan pekuburan tidak dijaga, keamanan dan keselamatan saat nonton di area pekuburan itu sangat berbahaya karena tebing terjal,” ungkapnya.
Alus mengatakan, tempat pekuburan ini merupakan tanah wakaf dari keluarga dan pengganti wakaf Pekuburan Muntong, dimana sebelumnya pekuburan itu yang telah dibongkar untuk pembangunan Paddock Sirkuit Mandalika dari Pekuburan Gunung Siung.
“Jadi pekuburan ini ada dua tempat menjadi satu atau pemindahan Kuburan Muntong,” ceritanya.
Atas kejadian itu dan keputusan bersama warga, apapun tidak ada alasan pihak manapun boleh mendirikan pos keamanan di sana. Warga akan tetap keras menyuarakan dan menolak ini semua.
“Intinya dilarang keras,” tegas dia lagi.
Kepala Desa Kuta Mirate yang dihubungi membenarkan informasi penolakan itu. “Informasi ada seperti itu, tapi silakan cek ke lokasi saja,” katanya via ponsel, Sabtu pagi ini.
Kepala Desa Kuta tidak bisa menjelaskan secara detail soal itu karena dalam kondisi kurang sehat. Dia belum ke lokasi sampai saat ini. “Kemarin sudah jatuh makanya saya belum keluar. Hp saya juga rusak banyak nomor tidak ada termasuk pak Kadus, nomor semua ada di Hp satunya,” jawab singkat Kades.
Disamping itu, pihak kepolisian Polres Lombok Tengah yang dikonfirmasi soal ini belum ada yang bisa.(dik)