Warga Bongkar Proyek Pengaspalan Jalan Labuan Tereng – Eyat Mayang

oleh -4084 Dilihat
FOTO ISTIMEWA KORANLOMBOK.ID Seorang pemuda membongkar aspal jalan yang baru saja selesai dikerjakan pihak pelaksana proyek, di Desa Eyat Mayang, Kecamatan Lembar, Selasa (19/9/2023).

LOMBOK – Sejumlah warga membongkar proyek pengaspalan jalan yang menghubungkan Desa Labuan Tereng dan Desa Eyat Mayang, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Selasa (19/9/2023). Aksi warga ini pun viral di media sosial.

Dari video yang beredar luas, warga dengan tangan mendorong talud yang diduga kekurangan semen. Satu persatu titik talud dirobohkan warga dengan satu tangan bahkan dua jari dalam video.

“Coba ini diperhatikan, para pemangku kakuasaan masa iya gini caranya penaludtan yang kurang ajar, mohon kiranya ditindak lanjuti kalau ngak saya yakin talud ini akan roboh semuanya,” tulis pemilik akun Facebook Zikry Az Zanuraen yang diposting 4 September 2023.

Baca Juga  Komisi III Cek Proyek Jembatan 7 Miliar, Pengerjaan Talud Melenceng dari Gambar

Selain merusak talud, pemilik akun facebook juga menunjukkan dalam videonya kondisi gorong-gorong yang dibuatkan pihak pelaksana proyek.

“Belum hujan sudah begini kondisinya, bagaimana kalau musim hujan pasti air tidak bisa mengalir,” katanya dalam siaran langsung facebook.

Tidak sampai disitu, pemuda juga melanjutkan aksi protes Selasa (19/9/2023) dengan membongkar aspal jalan yang baru saja dikerjakan. Warga membongkar karena diduga dikerjakan secara asal-asalan.

Baca Juga  Nasib Honorer di Indonesia Belum Jelas

 

Kepala Desa Eyat Mayang, Munawir Haris membenarkan adanya aksi pemuda membongkar aspal jalan yang baru saja dikerjakan. Dari aksi pemuda ini, pihaknya mengaku langsung menghubungi pelaksana proyek untuk dilakukan perbaikan.

“Kami apresiasi atas pengawalan dilakukan pemuda di desa. Tapi kalau yang dibongkar itu masih basah memang,” katanya kepada media, Rabu (20/9/2023).

 

Dijelaskan Kades, ada beberapa titik tanjangan ekstrem jalur proyek ini para sopir dump truk tidak berani menurunan material di sana. Sehingga para sopir menurunkan di posisi datar.

Baca Juga  Kasus Pengerusakan dan Penjarahan Bale Adat, Kejari Lotim Terima Berkas SPDP

“Makanya ini menyebabkan beberapa titik hasil kurang bagus,” ungkap dia.

Kades menyampaikan, pihaknya sebagai pemerintah desa on time sampai jam 11 malam  mengawal dan mengawasi proyek tersebut. Pihaknya juga turun mendampingi pelaksana.

“Panjang proyek ini 2,1 kilometer. Ada dua item pengerjaan, pengaspalan dan pemeliharaan,” bebernya.

Kades mengimbau warga untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Kalaupun ada persoalan agar bisa disampaikan dengan cara bijak tanpa merusak apapun.(jnm)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.