Bocah 7 Tahun Tewas Digigit Anjing Liar di Desa Sukarara

oleh -2313 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID Pihak kepolisian dan dinas terkait saat melihat TKP bocah 7 tahun yang tewas digigit anjing liar, Senin siang (25/9/2023).

LOMBOK – Bocah berusia 7 tahun inisial AI tewas digigit seekor anjing liar di bagian leher dan kepala saat bermain dengan dua saudaranya di Dusun Burhana, Desa Sukarara Minggu (24/9/2023) sekitar pukul 17.00 WITA.

Informasi yang diterima dari Bhabinkamtibmas Desa Sukarara Polsek Jonggat, Bripka Lalu Wiraning Subakti mengatakan pihaknya mendapatkan laporan tersebut kemarin sore.

Sementara itu anak tersebut berasal dari Dusun Kuta I, Desa Kuta, Kecamatan Pujut yang datang ke Sukarara bersama orang tuanya yakni Andi Wahyudi dan Desi Ratnasari serta adiknya berusia 2 tahun.

 

“Kebetulan di Dusun Burhana ini ada keluarganya yang sakit,” ceritanya kepada media, Senin (25/9/2023).

 

Diceritakannya, mereka sekeluarga datang ke Sukarara sekitar pukul 16.30 WITA dan setelah itu AI bersama dua anak lainnya bermain untuk mencari buah kenamplok atau ciplukan di sawah belakang rumah keluarga yang mereka kunjungi. Kemudian selang waktu sekitar 30 menit warga heboh mengetahui bahwa ada anak yang digigit anjing liar.

Baca Juga  BMKG Imbau Masyarakat NTB Tetap Waspada

 

“Kemudian oleh warga  sempat dibawa ke klinik yang ada di Batu Beduk, Batujai tapi nyawanya tidak tertolong,” ceritanya.

 

Menurut informasi dari warga, semalam sempat melakukan pencarian terhadap anjing liar tersebut dan sempat ditebas dengan parang oleh warga, namun anjing tersebut berhasil kabur.

 

Sementara itu pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan dokter hewan dari Dinas Pertanian Lombok Tengah untuk menentukan apakah anjing tersebut menderita rabies atau tidak.

Baca Juga  Banyak Jemaah Haji Lombok Tengah Alami Dimensia di Tanah Suci Makkah

 

“Kita imbau masyarakat  kalau anjing itu ditemukan agar ditangkap dahulu biar diperiksa oleh Dinas Pertanian,” katanya.

 

Warga sekitar kejadian dan sekaligus saksi mata, Syamsul yang merupakan penjual es mengungkapkan sempat memberikan pertolongan kepada AI, dirinya awalnya merasa heran melihat dua anak lainnya yang bermain tiba-tiba pulang dan begitu ia melihat AI sudah tergeletak seperti tak bernyawa.

 

Sementara itu dua ekor anjing tersebut masih sempat berdiam diri tak jauh dari anak itu terkapar kemudian berlari, mengetahui hal itu saksi mata langsung membawa korban ke klinik.

“Anjingnya ada dua warnanya ada putih dan coklat, ukurannya besar,” tuturnya.

Baca Juga  Ricuh, Polres Loteng Panggil Panitia Turnamen Futsal

 

Disamping itu, Dokter Puskesmas Puyung, dr Wiwin Ita Arofah yang meninjau lokasi kejadian mengatakan meninggalnya bocah tersebut didiagnosa karena luka gigitan di lehernya yang mengenai pembuluh darah besar.

“Itu kan langsung meninggal di tempat,” katanya.

 

Sementara menurutnya anjing tersebut sekilas tidak memiliki ciri-ciri mengalami virus rabies, namun untuk menentukan hal tersebut lebih lanjut pihaknya bersama dokter hewan akan melakukan pemeriksaan. Sementara saat ini masih belum ada kasus rabies di Lombok Tengah.

“Anjing ini sudah terbiasa di lingkungan perkampungan dan punya anak biasanya tidak rabies, biasanya yang rabies takut matahari dan air liur berlebihan,” bebernya.(nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok.id merupakan salah satu media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok.id selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.