LOMBOK – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Lombok Tengah pada Sabtu, 29 November 2025 berdampak besar.
Adapun infrastruktur yang rusak. Di antaranya Kecamatan Batukliang Utara ada jembatan penghubung Dusun Dasan Lekong, Desa Selebung ke Makam Datu Benua bahkan ke Desa Teratak.
Jembatan Dusun Pandan, Desa Tanak Rarang, Kecamatan Praya Barat. Serta jembatan akses SDN Pampang, Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya.
Kemudian jembatan penghubung di Dusun Pagutan, Desa Karang Sidemen. Selain itu ada juga longsoran jalan sepanjang 35 meter di Dusun Ketangga, Desa Aik Berik.
Dimana longsor disebabkan dinding tepi jalan terhempas air di Dusun Montong Dao – Selewat, Desa Teratak dan longsoran jalan penghubung Desa Pemepek ke Desa Persil, Kecamatan Pringgarata.
Longsor juga terjadi antara dua jembatan Kumbuk 1 dan Kumbuk 2 di Desa Aik Bual, Kecamatan Kopang dan jembatan Praya Tengah – Mujur yang putus karena terjangan air besar.
Data ini disampaikan Kepala Dinas PUPR Lombok Tengah, Lalu Rahadian. Selain itu, ia mengatakan terkait dengan perbaikan sejumlah infrastruktur yang terdampak bencana tersebut tergantung bagaimana pantauan pihaknya di lapangan dengan BPBD, apakah dilakukan penanganan darurat atau permanen.
“Kalau penanganan darurat nanti BPBD yang akan melakukan penanganan, sementara kalaupun akan ditangani secara permanen nantinya ya oleh kami tetapi mengikuti anggaran APBD reguler tentunya, mudahan BPBD bisa melakukan penanganan darurat dahulu,” kata Rahadian.
Terkait anggaran yang akan digelontorkan, dia tidak mengetahui karena merupakan wewenang Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). PU hanya berkewajiban melakukan survei, melakukan detail enginering desain (DED), dan memperkirakan anggaran yang dibutuhkan.
“Kami tidak tau apakah ada anggaran darurat, kalau berapa jumlah juga kami tidak tau,” katanya.
Mengantisipasi kerusakan sejumlah infrastruktur selama cuaca ekstrem, pihaknya melakukan pengerukan sedimentasi di beberapa tempat seperti hari ini di Desa Jangkih Jawa, Kecamatan Praya Barat.
Sementara ini, pihaknya mencatat bahwa ada sembilan infrastruktur yang terdampak cuaca ekstrem pada, Sabtu 29 November 2025.
Sementara itu, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri menyampaikan perkembangan dampak cuaca ekstrem yang melanda wilayah dipimpinnya.
Pathul Bahri mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat dan meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk turun ke lokasi terdampak. Kata bupati, berdasarkan laporan yang pihaknya terima ada lima jembatan putus. Pertama di Desa Tanak Rarang, Kecamatan Praya Barat, jembatan yang menghubungkan Desa Selebung dan Teratak di Kecamatan Batukliang Utara.
“Kami sudah turun di dua titik melihat dari dekat, kalau dia cepat diproses nanti bisa dibantu lewat Bantuan Tak Terduga (BTT), namun ini ada proses bisa nggak jadi dalam beberapa waktu kedepan, tentu harus kita pikirkan untuk dianggarkan,” terangnya kepada media usai upacara HUT Korpri di Halaman Kantor Bupati, Senin 1 Desember 2025.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Lombok Tengah Muhammad Nursiah menyampaikan, untuk pembangunan sejumlah infrastruktur yang terdampak nantinya merupakan wewenang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan sumber anggaran dari BTT.
“Bisa nanti supaya terbuka, direncanakan bisa ditangani secara permanen nanti tugasnya Dinas PUPR,” kata Nursiah.
Sedangkan status kebencanaan di Lombok Tengah, kata Wabup, sementara ini adalah siaga. Terkait bantuan lainnya kepada masyarakat yang terdampak pemerintah akan memberikan bantuan sesuai kebutuhan masyarakat, seperti makanan dan minuman bahkan lainnya.(nis)
