LOMBOK – Plt Kepala Cabang Perum Bulog NTB, Ismed Erlando mengungkapkan jika data penerima bantuan beras di Lombok Tengah bukan data bersumber dari Kementerian Sosial. Data ini dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko).
Sementara di Lombok Tengah telah dilaunching penyaluran bantuan beras ini yang berlangsung di Kantor Bupati Lombok Tengah, Selasa (30/1/2024). Dalam penyaluran perdana ini, total bahan pokok beras yang akan dibagikan kepada 154.127 masyarakat penerima manfaat. Masing warga menerima 10 kilogram.
“Masih banyak beberapa kota yang belum disalurkan karena ada beberapa daerah yang menyangkut masalah data,” katanya dalam sambutannya.
Erlando menyatakan, tahapan pemberian bantuan ini pada tahun 2024 akan dilakukan dua kali sesuai dengan perintah Presiden, Kementerian Bapennas, dan Perum Bulog.
“Tahap pertama Januari, Februari, Maret. Dan tahap kedua April, Mei dan Juni,” bebernya.
Tujuan dari program penyaluran tersebut untuk menekan kesulitan daya beli masyarakat akan bahan pokok di daerah dan sebagai upaya menekan angka kemiskinan serta menjaga dari kekurangan pangan dan gejolak meroketnya harga beras.
“Terbukti pada tahun 2023 harga beras tinggi sekali, setelah diluncurkan alhamdulilah bisa menekan kenaikan harga. Jadi berdasarkan pengalaman tersebut Presiden pada bulan Oktober memerintahkan kembali penyaluran bahan pangan,” katanya.
Untuk jumlah keseluruhan di NTB, sebanyak 640.093 orang penerima manfaat. Sementara di Lombok Tengah 154.127 orang penerima yang datanya bersumber dari Kemenko.
“Berbeda pada tahun 2023 lalu yang datanya bersumber dari Kementerian Sosial,” ungkap dia.
Dijelaskannya, bantuan pangan tersebut akan disalurkan di Lombok Tengah dari tanggal 30 Januari 2024 di Kecamatan Jonggat, Batukliang Utara, dan Pujut.
Pada 31 Januari 2024 di Praya Timur, Kopang dan Praya Barat, sementara pada 1 Februari 2024 bantuan dikirimkan ke Kecamatan Praya Barat Daya, Praya, dan Batukliang.(nis)
