LOMBOK – Sekretris Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Muhir menerangkan penyiapan SDM yang memadai sangat dibutuhkan sehingga pihaknya memberikan perhatian khusus melalui berbagai pelatihan yang menyasar desa wisata. Pada tahun 2024 ini, pihaknya telah merencanakan tiga program pelatihan untuk mendukung perkembangan desa wisata.
“Ini dibiayai melalui DAK non fisik,” terangnya kepada jurnalis Koranlombok.id di Selong, Rabu (14/8/2024).
Sejauh ini pihaknya telah menyelesaikan dua program pelatihan yakni, program pengelolaan homestay dan pelatihan pengelola desa wisata. Pihaknya menilai pengelolaan homestay menjadi embiro pengembangan wisata di desa. Sebab, homestay menjadi alternatif yang memadai bagi desa wisata di bandingkan dengan hotel yang membutuhkan biaya pengadaan sangat besar. Dengan terkelolanya homestay dengan baik akan dapat menarik wisatwan untuk tinggal dan menikmati berbagai sajian wisata yang ada di wilayah tersebut.
“Homestay ini menjadi embiro desa wisata,” sebutnya.
Ditambahkannya, dukungan SDM pengelola desa wisata juga sebutnya terus ditingkatkan. Pengelola desa wisata perlu terus diedukasi untuk mengenal lebih dalam terkait potensi wisata sehingga bisa dikembangkan di wilayah masing- masing. Dengan adanya SDM, pihaknya yakini akan dapat mengubah berbagai aktivitas masyarakat menjadi sajian wisata, seperti kegiatan bertani, olahan makanan, kerajinan dan lainnya.
“Untuk mengenalkan itu kita hadirkan pelaku wisata itu sendiri sebagai narasumber pelatihan,” katanya.
Sekdis berharap dengan sentuhan tersebut dapat menjadi dorongan bagi desa wisata untuk terus berinovasi dan menggali potensi wisata yang ada. Sehingga kedepannya berbagai terobosan dan inovasi tersebut dapat menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.(fen)