LOMBOK– Hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur Lombok Tengah, Selasa 4 November 2025 Pukul 15.30 Wita membuat belasan pohon tumbang. Selain itu tiga kelurahan terdampak banjir. Di antaranya, Kelurahan Tiwu Galih, Praya, dan Panjisari.
“Banjir tidak seberapa, bisa diatasi dalam kurun satu sampai dua jam air sudah surut,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Lombok Tengah, Ridwan Maruf, Rabu 5 November 2025.
Disampaikan Ridwan, dampak dari bencana alam ini sekitar 30 hingga 40 kepala keluarga (KK) terdampak.
“Yang terdampak hanya di Kecamatan Praya. Kalau di kecamatan lain belum ada laporan,” bebernya.
Ridwan Maruf menjelaskan, selain Praya untuk wilayah rawan bencana masih berpusat di Batukliang Utara, terutama di Desa Setiling dan Aik Berik. Daerah ini rentan longsor saat musim hujan.
“Kemarin kami sudah survei dan memasang rambu tanda longsor,” katanya.
Dia menambahkan, seluruh dampak bencana yang terjadi diklaim telah ditangani. Bantuan air bersih juga sudah disalurkan kepada warga.
“Kami sudah menghimbau masyarakat agar tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting, karena hingga 11 November 2025 masih berpotensi hujan ekstrem,” ungkapnya.
Terkait pohon tumbang, Ridwan menyebut terdapat dibelasan lokasi. Misalnya Kelurahan Panjisari, Kampung Kemulah, Kampung Kauman, pertokoan Praya, Meteng dan titik lainnya.
“Tidak ada korban jiwa, hanya mobil yang tertimpa pohon tapi tidak terlalu parah,” katanya.
Untuk status sekarang Lombok Tengah berstatus darurat biasa. Meski demikian, distribusi air tetap dikarenakan kebutuhan air bersih bukan hanya pada musim kemarau.
Sementara itu, Kapolres Lombok Tengah, AKBP Eko Yusmiarto mengatakan saat apel tanggap bencana, Rabu 5 November 20205, pihaknya bersama stackholder lainnya siap menghadapi segala bencana dengan peralatan dan sarana yang ada.
” InsyaAllah kita siap apabila ada bencana,” tegasnya usai apel.
Kapolres menjelaskan, pihaknya bersama stackholder terkait berjumlah sekitar 300 personel namun ketika ada bencana pihaknya bersama seluruh pihak yang lain siap turun untuk membantu masyarakat.
“Seluruhnya baik Polri, TNI, Basarnas, BPBD dan yang lainnya siap untuk membantu masyarakat,” tegasnya.
Menurut kapolres, potensi bencana alam di Lombok Tengah yang rawan banjir, longsor dan pohon tumbang. Meski demikian, untuk status Lombok Tengah masih pada tahap siaga bencana.
Dikatakan Eko, pihaknya sudah mempersiapkan posko pengaduan untuk memudahkan dalam menyampaikan kepada masyarakat.
“Call center polres 110 dan hotline tanggap bencana Polri di 08782006110 dan juga teman-teman dari Basarnas serta TNI itu ada di masing-masing Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” kata Eko.(hil)







