LOMBOK – Merasa dianaktirikan Kepala SMPN 3 Janapria Ahmad Junaidi menemui Komisi IV DPRD Lombok Tengah. Kedatangan kepala sekolah didampingi dua wakil kepala sekolah (Waka) yakni, Waka Kesiswaan Ismanto dan Waka Prasarana Burhan.
Kedatangan mereka diterima Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lombok Tengah Wirman Hamzani di ruang Komisi IV Kamis, (12/12/2024).
Di hadapan Wakil Ketua Komisi IV, Kepala SMPN 3 Janapria Ahmad Junaidi menceritakan kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan. Kata dia, sejak tahun 1992 silam bangunan utama sekolah tidak pernah direhab. Begitu juga penataan lingkungan sekolah tidak pernah ada.
“Di sekolah kami masih gunakan tehel lama, air bersih juga sulit. Intinya kalau lingkungan tidak pernah ada dana untuk penataan. Belum lagi kondisi tembok sekolah memprihatinkan sekali,” ungkapnya dalam pertemuan.
Maka dengan itu, pihaknya berinisiatif mendatangi Komisi IV DPRD. Sebab, dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak pernah memperhatikan kondisi ini.
“Kami hanya pernah dapat anggaran untuk gedung laboratorium dan rumah dinas tahun 2022 sumber dana dari DAK. Kalau lainnya tidak pernah,” tegasnya.
Sekitar tahun 2021, pihak dari dinas pernah berkunjung ke sekolah yang ia pimpin. Saat itu ada kegiatan musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS). Di sana orang dinas mengetahui jika pihak sekolah membeli air untuk kebutuhan toilet dan lainnya di sekolah.
“Tapi sampai sekarang tidak ada juga perhatian kepada kami. Kalau bicara luas tanah sekolah luas sekali sekitar 1,3 hektare,” katanya.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lombok Tengah Wirman Hamzani meminta kepada dinas terkait untuk menjadikan SMPN 3 Janapria atensi. Hamzan meminta Disdikbud memberikan anggaran perbaikan kepada SMPN 3 Janapria.
“Saya tau persis kondisi sekolah ini, kan saya putra dari Janapria. Bangunan jadul, pokoknya memprihatinkan. Kami minta dinas jadikan atensi ini,” pintanya tegas.
Pada kesempatan itu, Hamzan berjanji akan memberikan dana untuk pembangunan sumur bor dan penataan lingkungan sekolah itu kedepan.
“Kami Komisi IV tidak mau dengar lagi keluh kesah seperti ini lagi. Ini tidak merata pembangunan dilakukan oleh Disdikbud, kami minta agar jadi atensi,” katanya lagi.(red)