Sampah Resahkan Warga Penujak, Dewan Akhyar Dorong Pemdes Ikut Berperan

oleh -1006 Dilihat
FOTO ISTIMEWA FOR KORANLOMBOK.ID / Ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah Lalu Muhammad Akhyar saat reses di Desa Penujak, Praya Barat.
banner 1683x2000

 

 

 

LOMBOK – Ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah, Lalu Muhammad Akhyar melakukan kegiatan reses. Dari sejumlah titik reses, warga banyak mempersoalkan penataan lingkungan dan masalah penanganan sampah bahkan limbah.

Katanya, rata-rata warga menyampaikan persoalan sampah. Mulai aspirasi di Dusun Tongkek, Dusun Gelemong dan tempat lainnya di Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat.

Masyarakat saat reses menyampaikan rasa keresahannya terhadap persoalan sampah yang banyak menumpuk di sejumlah titik. Parahnya paling banyak di pinggir-pinggir jalan raya hingga aliran sungai.

Baca Juga  Perda Etika Kesenian Dibentuk, Fraksi PKS DPRD Loteng Bilang Begini

“Kaitannya dengan kebersihan lingkungan dan tata kelola sampah yang menjadi permasalahan, jadi masyarakat bagaiman difasilitasi terkait sampah ini khususnya di Desa Penujak karena tidak ada tempat pembuangannya,” ungkapnya kepada koranlombok.id, Kamis (13/2/2025).

Salah satu solusinya, kata Akhyar, pemerintah desa dapat memberikan inisiatif pelayanan sampah dengan cara iuran perbulan. Nanti sampah rumah tangga yang terkumpul dari rumah ke rumah dapat dibuang langsung ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa Pengengat, Kecamatan Pujut.

Baca Juga  Dewan Rifa’I Berharap Pilkades Serentak Berjalan Aman di Lombok Tengah

 

Selain itu limbah pengolahan air Perumda Tirtha Ardhia Rinjani juga disoroti. Katanya limbah milik perusahaan daerah ini dibuang ke sungai dan tidak pernah selesai ditangani sampai sekarang. Fakta ini dapat berdampak kepada kejernihan air yang mengalir ke saluran irigasi sampai ke sawah masyarakat.

Sementara itu limbah yang dikeluhkan masyarakat itu tak hanya berupa lumpur saja, tetapi juga bercampur dengan bahan kimia penjernihan air.

 

“Kalau saat musim hujan kan air kali dari Bendungan Batujai kan nggak keliatan kotornya, tetapi pas besok pas selesai musim hujan sudah jadi pencemaran yang luar biasa,” ungkapnya.

Baca Juga  Ritel Modern Menjamur di Lombok Tengah, Komisi II Minta OPD Perketat Pengawasan

 

Masyarakat berharap dua masalah tersebut dapat segera teratasi, karena sungai menjadi salah satu penopang kegiatan ekonomi masyarakat.

“Biasanya kalau dulu-dulu kan tanam kangkung di sungai dan untuk irigasi, tetapi karena pencemarannya sangat takut ketika musim kemarau tidak bisa digunakan untuk irigasi. Bahkan parahnya tanaman padi semakin rusak karena lumpur,” pungkasnya.(nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.