LOMBOK – Lima siswa SDN Repok Sintung, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah diduga keracunan menu makan bergizi gratis (MBG). Peristiwa ini terjadi Rabu, 23 April 2025.
Dari dugaan keracunan makanan itu menyebabkan lima siswa tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Pringgarata.
“Jumlah yang pasti saya kurang pasti mas, hanya yang datang ditangani ke UGD,” ungkap Kepala Puskesmas Pringgarata, Haerozi via wa, Jumat (25/4/2025) malam.
Diceritakan Haerozi, lima siswa SD ini mengalami pusing, mual dan muntah. Sehingga para korban mendapatkan pertolongan pertama di UGD.
“Beberapa saat setelah dapat pertolongan mereka dinyatakan kondisi stabil dan diizinkan pulang siang itu juga,” katanya.
BPOM Mataram Turun Melakukan Penelusuran
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mataram, Yosef Dwi Irwan menyampaikan jika pihaknya telah turun melakukan penelusuran pasca beredarnya berita terkait dugaan keracunan siswa SD di wilayah Lombok Tengah.
“Kami turun siang ba’da salat Jumat, kami tim melakukan penelusuran terhadap berita media online tentang keracunan disebabkan MBG,” katanya saat dikonfirmasi jurnalis Koranlombok.id, tadi malam.
Saat turun melakukan penelusuran, kata Yosef, pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti, Dinas Kesehatan Lombok Tengah.
“Kami belum bisa memastikan apakah karena menu MBG atau hal lain penyebab keracunan siswa SD itu. Yang jelas kami turun untuk melakukan penelusuran,” tegasnya.
Dari penelusuran di lapangan dilakukan tim BPOM Mataram, yang sudah dilakukan melakukan wawancara dengan pihak terkait. Dalam hal ini kepada pihak penyedia MBG. Adapun yang ditanyakan seputar cara penyimpanan, proses penyediaan makanan dan distribusinya.
“Makanya kami melakukan kajian dan menunggu hasil lab keluar dulu. Karena sampel kami sudah dibantu disiapkan oleh teman-teman di Dinas Kesehatan Lombok Tengah,” bebernya.
Sekarang pihak BPOM Mataram masih menunggu hasil pemeriksaan lab dari sampel yang telah diambil. Hasilnya, Yosef berjanji akan menyampaikan kepada media.
“Itu hasil lab biasanya dua atau bisa sampai empat hari baru kita dapat hasil. Nanti saya akan sampaikan ya,” janjinya.(red)