Siswa SD Diduga Keracunan MBG, BPOM Turun Lakukan Penelusuran di Lombok Tengah

oleh -370 Dilihat
Ilustrasi Keracunan Menu MBG

 

 

LOMBOK – Lima siswa SDN Repok Sintung, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah diduga keracunan menu makan bergizi gratis (MBG). Peristiwa ini terjadi Rabu, 23 April 2025.

Dari dugaan keracunan makanan itu menyebabkan lima siswa tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Pringgarata.

“Jumlah yang pasti saya kurang pasti mas, hanya yang datang ditangani ke UGD,” ungkap Kepala Puskesmas Pringgarata, Haerozi via wa, Jumat (25/4/2025) malam.

Diceritakan Haerozi, lima siswa SD ini mengalami pusing, mual dan muntah. Sehingga para korban mendapatkan pertolongan pertama di UGD.

Baca Juga  Pemkab Tidak Ada Uang, Nasib 752 Guru P3K Tidak Jelas

“Beberapa saat setelah dapat pertolongan mereka dinyatakan kondisi stabil dan diizinkan pulang siang itu juga,” katanya.

 

 

 

BPOM Mataram Turun Melakukan Penelusuran

 

Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mataram, Yosef Dwi Irwan menyampaikan jika pihaknya telah turun melakukan penelusuran pasca beredarnya berita terkait dugaan keracunan siswa SD di wilayah Lombok Tengah.

“Kami turun siang ba’da salat Jumat, kami tim melakukan penelusuran terhadap berita media online tentang keracunan disebabkan MBG,” katanya saat dikonfirmasi jurnalis Koranlombok.id, tadi malam.

Baca Juga  Bawaslu Lobar Rekom Oknum Pejabat Dipecat Secara Tidak Hormat

Saat turun melakukan penelusuran, kata Yosef, pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti, Dinas Kesehatan Lombok Tengah.

“Kami belum bisa memastikan apakah karena menu MBG atau hal lain penyebab keracunan siswa SD itu. Yang jelas kami turun untuk melakukan penelusuran,” tegasnya.

Dari penelusuran di lapangan dilakukan tim BPOM Mataram, yang sudah dilakukan melakukan wawancara dengan pihak terkait. Dalam hal ini kepada pihak penyedia MBG. Adapun yang ditanyakan seputar  cara penyimpanan, proses penyediaan makanan dan distribusinya.

Baca Juga  Pemuda Kelurahan Prapen Warning Pemkab Loteng

“Makanya kami melakukan kajian dan menunggu hasil lab keluar dulu. Karena sampel kami sudah dibantu disiapkan oleh teman-teman di Dinas Kesehatan Lombok Tengah,” bebernya.

Sekarang pihak BPOM Mataram masih menunggu hasil pemeriksaan lab dari sampel yang telah diambil. Hasilnya, Yosef berjanji akan menyampaikan kepada media.

“Itu hasil lab biasanya dua atau bisa sampai empat hari baru kita dapat hasil. Nanti saya akan sampaikan ya,” janjinya.(red)

 

 

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.